Jakarta (ANTARA) - Ekonom senior Bayu Krishnamurti mendorong pemerintah untuk melakukan optimalisasi hilirisasi pertanian dan pangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Salah satu yang paling penting dan punya dampak mungkin paling besar, bisa punya dampak paling besar adalah hilirisasi pangan dan pertanian,” kata Bayu dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa.
Acara dengan tema Estafet Kepemimpinan Baru Menuju Akselerasi Ekonomi tersebut juga dihadiri antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan.
Bayu menuturkan hilirisasi pertanian dan pangan mensyaratkan dua hal, yaitu dukungan dan peran swasta, dan huluisasi atau pertanian yang sesuai dengan karakter dari aktivitas hilir atau aktivitas industrial.
“Yang pertama adalah ini swasta yang akan berperan. Oleh sebab itu, akan dibutuhkan investasi dan kemudian tentunya efektivitas dari investasi itu dimana kita harapkan kelembagaan maupun infrastruktur mendukung sedemikian sehingga kalau pakai istilah ekonominya, i-core-nya untuk industri pangan itu bisa kondusif untuk mendorong hilirisasi,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan konsistensi mutu dan jumlah harus terjaga, didukung dengan biaya logistik yang harus relatif bersaing.
“Hilirisasi butuh huluisasi. Karena pertaniannya harus juga disesuaikan dengan karakter dari aktivitas hilir itu, aktivitas industrial. Konsistensi mutu, konsistensi jumlah, biaya logistik yang harusnya relatif bersaing, dan seterusnya.
Bayu berharap disamping swasembada pangan, hilirisasi pertanian dan pangan juga dapat diwujudkan secara optimal oleh pemerintahan saat ini.
“Nah mungkin harapannya kepada Bapak (Menko Pangan Zulkifli Hasan), swasembada adalah satu agenda yang sangat besar dan sangat penting, tapi hilirisasi pangan itu juga nanti akan berkontribusi terhadap stabilisasi dan yang lainnya,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekonom: Hilirisasi pertanian dan pangan dukung pertumbuhan ekonomi