Ternate (ANTARA) - Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Yuliot Tanjung meminta agar pemerintah daerah di Maluku Utara usulkan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kementerian ESDM, terutama Kawasan Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
"Selain itu, kami menunggu usulan daerah-daerah yang belum tersentuh kebutuhan BBM, kalau pemerintah daerah termasuk di Provinsi Malut sebagai daerah kepulauan sangat membutuhkan BBM sehingga sampaikan usulan ke Kementerian ESDM tentunya akan direspon," kata Wamen Energy dan Sumber Daya Mineral RI Yuliot usai meresmikan 40 titik klaster lembaga operasional BBM Satu Harga dipusatkan di PT Pertamina Fuel Ternate, Rabu.
Dirinya mengungkapkan, BBM Satu Harga akan memberikan banyak dampak baik yang akan diterima di masyarakat.
Sebab, kata Yuliot, BBM Satu Harga merupakan kebijakan pemerintah untuk memberikan kesejahteraan yang merata kepada seluruh masyarakat, meminimalkan ketimpangan sosial dari berbagai daerah. Untuk itu, kami perlu mengawal bersama-sama keberlangsungan BBM Satu Harga untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Pemerintah akan terus berpartisipasi dalam mewujudkan penyelenggaraan BBM Satu Harga," ujar Yuliot.
Apalagi, kata Wamen kalau ada perbedaan antar 1 daerah dengan lain akan lahirkan konflik karena ketidakadilan akan dimanfaatkan pihak tertentu, kesempatan warga dapatkan BBM di kawasan Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) dan bersamaan peresmian BBM satu harga untuk klaster Pulau Sumatera hingga Papua.
Selain itu, pencanangan BBM satu harga sejak 2017 hingga 2024 telah capai 583 titik dan hal ini merupakan Amanah dari Kabinet Merah-Putih Prabowo-Gibran, fokus dalam penanganan ketahanan pangan, ketahanan energy dengan sediakan energi cukup baik fosil BBM, batu bara.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, Program BBM Satu Harga merupakan komitmen dan bukti nyata kehadiran Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).
"Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan Pertamina dalam memastikan accessibility, affordability dan acceptability energi bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Riva.