Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul, terutama di kalangan generasi muda, adalah kunci untuk membawa Indonesia menuju kemajuan.
Menurut dia, melalui pemuda yang terlatih, terdidik, dan sehat, Indonesia dapat menjadi negara maju pada masa mendatang sehingga tak hanya bergantung pada sumber daya alam (SDA).
"Saat ini angkatan muda kita lebih dari 56 persen, berusia 35 tahun ke bawah. Mereka harus menjadi tenaga kerja produktif, unggul, terdidik, terlatih, dan sehat. Itulah kunci kemajuan Indonesia, bukan hanya dari kekayaan alam," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Mendagri menyoroti pentingnya peran pemuda dalam sejarah Indonesia, mulai dari masa kemerdekaan hingga reformasi.
Tito mengingatkan kepada generasi muda selalu berada di garis depan perubahan besar bangsa.
Oleh karena itu, melalui semangat Sumpah Pemuda, dia mendorong pemberdayaan generasi muda saat ini tanpa mengabaikan kontribusi generasi yang lebih tua untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Setiap daerah, kata dia, agar fokus pada penguatan bidang pendidikan dan kesehatan.
Ia menilai pendidikan dan pelatihan yang baik akan menjadikan generasi muda sebagai sumber daya yang produktif dan berkontribusi pada pembangunan nasional.
Kesehatan yang baik, terutama dalam mengatasi masalah seperti stunting, menurut dia, akan membantu mereka berkembang dan berperan aktif dalam kemajuan masyarakat.
Terkait dengan suksesi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Prabowo, Mendagri memastikan bahwa jajaran Kemendagri berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah yang baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
"Sebagai bawahan, kami harus patuh, taat, dan loyal sesuai dengan tugas pokok kita," ujarnya.
Tito menyatakan bahwa Kemendagri akan turut serta dalam melaksanakan program-program prioritas, termasuk penyediaan makanan bergizi, digitalisasi pemerintahan, swasembada pangan dan energi, serta program tiga juta rumah murah bagi aparatur sipil negara (ASN) kelas bawah, anggota TNI, Polri, dan masyarakat kurang mampu.
Selain itu, dia menyatakan bahwa pihaknya akan terus berfokus pada dua tugas utama, yakni pengendalian inflasi dan digitalisasi pemerintahan.
"Inflasi yang dahulu 6 persen kini turun menjadi 1,8 persen. Kami akan melanjutkan rapat mingguan sampai diperintahkan berhenti," tambah Tito.
Ia juga mengajak seluruh jajarannya untuk bekerja lebih keras dalam mendukung pemerintahan baru dengan berkomitmen menjalankan tugas yang diberikan agar tercipta Indonesia yang lebih maju.
"Terima kasih atas kerja keras selama ini. Mari kita bekerja lebih keras lagi di pemerintahan yang baru," pungkasnya.