Kendari (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara meluncurkan Kampung Zakat di Desa Lapolea, Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat pada (21/10), guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Program ini bukan hanya sekadar menyalurkan zakat kepada Mustahik, tetapi juga bertujuan untuk memandirikan mereka melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial," kata Kepala Kanwil Kemenag Sultra H. Muhamad Saleh di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan zakat salah satu pilar penting dalam agama Islam yang memiliki kekuatan besar untuk memberdayakan umat.
Ia mengharapkan melalui Kampung Zakat dapat menurunkan tingkat kemiskinan, memperkuat ketahanan ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Lapolea.
"Hal ini sejalan dengan semangat bersama untuk menciptakan masyarakat yang tidak hanya taat secara spiritual, tetapi juga kuat secara ekonomi," ujar dia.
Dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam merealisasikan program Kampung Zakat, seperti tokoh agama, pemangku kepentingan, Baznas, LAZ, serta seluruh masyarakat yang terlibat.
Dia mengharapkan Kampung Zakat dapat membawa keberkahan bagi masyarakat.
"Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendukung program ini dengan sepenuh hati, sehingga Kampung Zakat ini benar-benar dapat menjadi model pemberdayaan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi warga. Mari kita wujudkan kampung yang sejahtera, mandiri, dan religius melalui optimalisasi zakat, infak, dan sedekah," katanya.