Kendari (ANTARA) - Empat calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) mempunyai komitmen yang sama untuk mewujudkan pelayanan pendidikan yang inklusif dalam debat politik pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kota Baubau.
Empat calon gubernur dan calon wakil gubernur yang berkompetisi melanjutkan kepemimpinan Sultra lima tahun ke depan adalah pasangan Ruksamin dan Syafei Kahar, Andi Sumangerukka dan Hugua, Lukman Abunawas dan Laode Ida, serta Tina Nur Alam dan Laode Muhamad Ihsan.
Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur merespons pertanyaan-pertanyaan panelis tentang kondisi geografis Sultra yang terdiri atas kepulauan dan daratan.
Calon pemimpin Sultra lima tahun ke depan menyadari perlunya regulasi yang berpihak pada peningkatan infrastruktur kesehatan maupun pendidikan yang merata.
Selain peningkatan sarana prasarana juga sumber daya manusia bidang kesehatan, yakni dokter ahli maupun tenaga para medis.
Panelis pada debat publik pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sultra adalah Prof Dr La Niampe, M. Hum, Prof Buyung Sarita, SE MS Ph. D, Prof Sartiah, M, Ed Ph.D, Dr. H. Abdul Kadir, M.Pd, Dr. Sahrina Safiuddin, SH. LL.M dan Dr Sofyan Sjaf.
Debat publik pertama yang dihelat Kota Baubau yang mendapat pengawalan dari ratusan aparat kepolisian berlangsung kondusif.
Pendukung masing-masing pasangan calon antusias memberi dukungan kepada pasangan calon tampil penuh semangat.
Ketua KPU Sultra Asril saat membuka debat publik mengajak pasangan calon untuk memanfaatkan forum debat publik sebagai tahapan kampanye untuk menyampaikan visi misi memimpin Sultra.
"Materi yang ditanyakan panelis yakni pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik yang inklusif," kata Asril.
Diketahui, KPU menjadwalkan debat publik kedua tanggal 1 November 2024 di Kabupaten Kolaka dan debat publik ketiga tanggal 24 November 2024 di Kota Kendari.