Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara (Kolut) meluncurkan program penanaman bibit delapan komoditas sayuran di lahan kosong kompleks perkantoran Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pj Bupati Kolut Yusmin saat dihubungi di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa program tersebut bertujuan untuk memanfaatkan lahan tidur dan menciptakan kemandirian pangan di masyarakat dalam rangka mendukung program makan siang bergizi gratis bagi anak-anak di Kabupaten Kolaka Utara.
“Dengan menanam berbagai jenis sayuran, kita berharap dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak yang menjadi sasaran program makan siang bergizi,” kata Yusmin.
Dia menyebutkan bahwa hal tersebut menjadi program berkelanjutan dan diharapkan bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat di Bumi Patawonua.
“Kami akan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan tanaman ini," ujarnya.
Yusmin juga menjelaskan bahwa pihaknya akan memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara bertani yang dilatih oleh penyuluh agar bisa memaksimalkan lahan tidur yang ada di desa, sehingga hasil panen dapat optimal.
Program penanaman ini juga merupakan bagian dari upaya Pemerintah Daerah untuk mengurangi angka stunting yang masih menjadi masalah serius di Kolaka Utara. Dengan menyediakan sayuran bergizi secara lokal, diharapkan anak-anak dapat memperoleh asupan gizi yang lebih baik.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi sayuran dalam pola makan sehari-hari,” jelas Yusmin.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk untuk terlibat aktif dalam program ini, baik sebagai petani maupun sebagai konsumen, dengan harapan bahwa dengan partisipasi aktif masyarakat, program ini akan berjalan sukses dan memberikan manfaat yang maksimal.
“Kita harus bersama-sama menjaga dan merawat tanaman ini agar hasilnya bisa dinikmati oleh semua,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kolut Nusbah Nuhung menyampaikan bahwa delapan komoditas sayuran yang ditanam meliputi jagung manis, sawi, kangkung, bayam, kacang panjang, tomat, cabai, dan terong.
Rincian luas lahan dan jumlah bibit yang ditanam, antara lain sawi seluas 0,25 hektare dengan 10 bungkus bibit, cabai rawit seluas 1 hektare dengan 3.000 batang, kangkung seluas 0,20 hektare dengan 25 bungkus bibit, tomat seluas 0,50 hektare dengan 3.000 batang, kacang panjang seluas 0,50 hektare dengan 5 kilogram bibit, bayam seluas 0,50 hektare dengan 5 bungkus bibit, terong seluas 0,75 hektare dengan 12.000 hingga 15.000 batang, dan jagung seluas 1 hektare dengan 25 bungkus bibit.
“Program ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung dalam bentuk sayuran segar untuk konsumsi, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan petani,” ujar Nusba.