Kendari (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar apel siaga dalam upaya untuk meningkatkan pengawasan pilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024.
"Apel siaga ini untuk menanamkan profesionalisme dan integritas dalam pengawasan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota di Sultra," kata Ketua Bawaslu Sultra, Iwan Rompo Banne, di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan bahwa apel siaga ini bertujuan untuk memastikan jajaran kesiapan pengawas pemilu dari 17 kabupaten kota se-Sultra sampai ke tingkat desa dan tiap tempat pemungutan suara (TPS) siap melakukan pengawasan khususnya dalam memitigasi terkait tujuh isu kerawanan yang ada di Bumi Anoa.
"Tujuh isu itu meliputi isu peliputan suara, logistik, ajudifikasi dan keberatan, keamanan, netralitas, politik uang, dan isu otoritas penyelenggara pemilihan," katanya.
Apel siaga ini, kata dia, juga merupakan simbol untuk penanaman nilai-nilai integritas bagi penyelenggara pemilu, yang secara simbolis ditandai dengan penanaman pohon manggis di kantor masing-masing.
Kemudian, bagi Bawaslu, pohon manggis itu adalah lambang integritas, sekaligus lambang penanaman nilai-nilai Pancasila bagi pengawas pemilu.
"Jadi manggis itu, luar dan dalamnya sama atau sesuai, jadi penyelenggara pemilu itu harus seperti manggis karena di dalam dan luarnya sama," ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Bawaslu Sultra juga mengimbau seluruh masyarakat untuk melaporkan setiap pelanggaran pemilu yang terjadi ke pengawas pemilu.
Kemudian, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pembacaan deklarasi damai oleh Bawaslu Sultra diantaranya yaitu siap berpartisipasi aktif dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota Sultra tahun 2024 secara jujur adil, mandiri, santun.
Berbudaya dan bermartabat serta mendukung pelaksanaan pemilih sebagai sarana integrasi bangsa. Siap berkampanye secara produktif sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mengedepankan unsur budaya dan kearifan lokal.
Selanjutnya, siap bekerja sama untuk tidak melakukan politik uang, politisasi sara, memberitakan berita hoaks dan ujaran kebencian. Serta siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif pada pelaksanaan Pilkada 2024.
Kemudian, siap menerima hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota Sultra tahun 2024.