Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat pagi, setelah merampungkan lawatan luar negerinya di Moskow, Rusia, dan Presiden Prabowo beserta jajaran menteri melanjutkan perjalanan ke Kota Medan.
Di Medan, Presiden Prabowo dijadwalkan mengecek langsung beberapa daerah terdampak bencana banjir bandang dan longsor, kemudian kembali memimpin rapat koordinasi penanganan bencana di tiga provinsi Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pesawat Garuda Indonesia-1 PK-GIG mendarat di Bandara Internasional Kualanamu sekitar pukul 02.00 WIB. Dalam penerbangan dari Moskow, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.
Di dekat pintu pesawat, Seskab Teddy mempersilakan kapten pilot pesawat beserta co-pilot untuk berdiri dan bersalaman dengan Presiden Prabowo. Seskab Teddy turun tangga pesawat lebih dulu dan bergabung dengan jajaran pejabat yang menyambut kedatangan Presiden Prabowo di Kualanamu.
Di apron Bandara Internasional Kualanamu, tepat di ujung tangga pesawat, kedatangan Presiden Prabowo disambut oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Gubernur Sumatera Utara dan Muhammad Bobby Afif Nasution. Presiden Prabowo menyalami satu per satu pejabat yang menyambut kedatangannya di Bandara.
Presiden Prabowo langsung naik mobil kepresidenan berplat RI 1 dan meninggalkan lokasi bandara.
Jajaran pejabat lainnya kemudian menyusul mobil kepresidenan dan meninggalkan Bandara Kualanamu menuju Kota Medan.
Kunjungan Presiden ke Provinsi Sumatera Utara merupakan yang kedua kalinya, setelah Presiden Prabowo menyambangi daerah terdampak bencana di Tapanuli Tengah pada 1 Desember 2025.
Sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Utara, sebagaimana wilayah lain di Aceh dan Sumatera Barat diterjang banjir bandang dan longsor pada 25 November 2025. Hampir seribu orang ditemukan meninggal dunia dan ratusan warga dinyatakan hilang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dalam jumpa pers, Kamis (11/12), melaporkan data terbaru per 11 Desember 2025, jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor mencapai 990 jiwa. Rinciannya, 407 korban meninggal dunia ditemukan di Provinsi Aceh, 343 korban berada di Sumatera Utara, dan 240 korban jiwa ditemukan di Sumatera Barat.
Sementara itu, jumlah orang yang dilaporkan hilang per Kamis mencapai 225 orang.
BNPB pada Kamis juga mengumumkan jumlah pengungsi di tiga provinsi terdampak banjir bandang dan longsor Sumatera telah mencapai 884.889 jiwa.
Kemudian, total bantuan yang telah masuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak 28 November sampai 11 Desember 2025 sebanyak 498 ton. Dari angka itu, 351,4 ton telah terdistribusi ke berbagai daerah melalui jalur darat, laut, dan udara.

