Kendari (ANTARA) - Pj.Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto, menghadiri Rapat Paripurna yang diselenggarakan oleh DPRD Provinsi Sultra dengan agenda mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia secara virtual dalam rangka HUT ke-79 kemerdekaan Republik Indonesia, Jumat.
Acara berlangsung di Gedung DPRD Sultra dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPRD Provinsi Sultra, Forkopimda Tingkat I Provinsi Sultra, Sekda Provinsi Sultra, Pimpinan K/L yang berada di Sultra, Pimti Pratama Pemprov Sultra, Pimpinan Parpol, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Wanita dan Tokoh Pemuda.
Rapat Paripurna dimulai dengan pembukaan oleh Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh, yang menekankan pentingnya persatuan dan gotong royong dalam menyongsong kemajuan bangsa, serta peran DPRD dalam mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah pusat.
Lebih lanjut, Ketua DPRD mengungkapkan dinamika transisi kepemimpinan adalah bagian dari bingkai demokrasi. “Transisi kepemimpinan adalah bagian dari demokrasi yang harus kita jaga dan laksanakan dengan penuh tanggung jawab,” ucapnya.
Ketua DPRD sampaikan apresiasi atas kepemimpinan Pj. Gubernur Andap Budhi, yang telah menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan dan berhasil menindaklanjuti atensi nasional seperti pengendalian inflasi, menurunkan angka stunting, kemiskinan ekstrem, tingkat pengangguran terbuka, dan lainnya.
Selain itu, Abdurrahman Shaleh menekankan juga bahwa semangat baru harus terus mengalir dalam upaya membangun Sultra ke arah yang lebih baik. "HUT Kemerdekaan ini mengalirkan semangat baru bagi kita semua untuk terus melanjutkan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Dalam kesempatannya, Pj Gubernur menyampaikan ucapan terima kasih atas sinergisitas para pihak sehingga berbagai capaian positif berhasil diraih oleh Pemprov Sultra.
Selanjutnya, ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Sultra untuk mendukung sepenuhnya kebijakan dari pemerintah pusat.
"Pemprov Sultra berkomitmen untuk terus berjuang demi kesejahteraan rakyat melalui pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas pendidikan, penyediaan layanan kesehatan yang memadai, serta pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Andap menginstruksikan seluruh kepala perangkat daerah untuk memaksimalkan kinerja demi mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang merata di Bumi Anoa.
Selain itu, menjelang Pilkada Serentak 2024, Andap mengingatkan seluruh ASN dan aparat terkait untuk menjaga netralitas dan mewujudkan penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 yang aman, damai, dan kondusif.
Menutup sambutannya, Pj Gubernur mengatakan agar para Peserta menyimak pidato kenegaraan yang akan disampaikan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengetahui arah kebijakan serta menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan di Sultra.
"Pidato kenegaraan ini penting, sebagai arah penyusunan kebijakan di Sultra serta menjadi pedoman bagi kita semua disini dalam keberlanjutan program pembangunan nasional dan tugas-tugas pemerintahan di Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka Sidang Tahunan MPR dan sidang bersama DPR RI dan DPD RI.
Mengawali sidang, Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan pidato pengantar.
Dalam pidatonya, Ketua MPR menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi informasi secara bijak dan aman. Ia juga menyoroti perlunya penguatan regulasi dan kolaborasi antar lembaga dalam menghadapi ancaman siber.
Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan strategis untuk masa depan negara.
Kegiatan Sidang dilanjutkan dengan pidato pengantar oleh Ketua DPR, Puan Maharani yang membahas beberapa isu utama, termasuk demokrasi dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Puan menekankan komitmen DPR dalam menjaga dan memperkuat demokrasi di Indonesia. Ia menekankan perlunya menjaga prinsip-prinsip demokrasi yang sehat dan memastikan bahwa semua elemen masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses politik.
Selain itu, dirinya juga menggarisbawahi pentingnya pembangunan IKN sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Kegiatan dilanjutkan dengan agenda pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo yang menyampaikan capaiannya selama 10 tahun serta tantangan yang dihadapi.
"Selama 10 tahun kita telah banyak berproses dan berusaha, mencapai berbagai kemajuan yang membanggakan. Ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh elemen bangsa,” jelasnya.
Presiden juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada seluruh rakyat Indonesia dimanapun berada, yang selama 10 tahun ini telah bersama-sama melintasi tantangan demi tantangan.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ibu semua. Kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun berada, yang selama 10 tahun ini telah dengan kuat bersama-sama melintasi tantangan demi tantangan, menapaki langkah demi langkah, dan menghadapi terjadinya perubahan demi perubahan, sehingga kita sebagai sebuah bangsa yang besar bisa sampai pada titik ini,” ucapnya.
Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan dalam 10 tahun masa ke pemimpinannya, Pemerintah telah mampu membangun sebuah fondasi peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesia-sentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa, dan membangun dari daerah terluar.
“Sampai dengan saat ini kita telah membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektar jaringan irigasi baru,” jelasnya.
“Kita telah berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen di tahun 2023. Sehingga, kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024,” tambahnya.
Lebih lanjut, Presiden mengapresiasi terkait kinerja keuangan, pertumbuhan ekonomi terjaga di atas 5%, wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku mampu bertumbuh hingga 6% dan Maluku Utara mampu tumbuh hingga 20%.
“Angka inflasi juga terkendali di kisaran 2-3% saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa. Angka kemiskinan ekstrem mampu kita turunkan dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024. Angka stunting mampu kita kurangi dari sebelumnya 37,2% menjadi 21,5% di tahun 2023. Tingkat pengangguran juga mampu kita tekan dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8% di tahun 2024,” jelasnya.
Presiden juga mengapresiasi kontribusi masyarakat dan menekankan pentingnya transformasi digital, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan berkelanjutan.
"Kita akan terus mempercepat transformasi digital, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta memastikan pembangunan yang berkelanjutan sebagai bagian dari rencana strategis untuk masa depan," ungkapnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Presiden Joko Widodo berbicara mengenai transisi kepemimpinan Indonesia. Dirinya mengatakan pada 20 Oktober mendatang tongkat estafet kepemimpinan Indonesia akan beralih kepada Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.
"Kepada Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto, tahun depan Insya Allah, Bapak yang akan menyampaikan pidato kenegaraan. Saya titipkan harapan masyarakat kepada Bapak," tutupnya.