Kendari (ANTARA) - Basarnas Kendari menyebut pada hari keempat pencarian seorang nelayan bernama La Hamidu (57), yang hilang saat melaut di perairan Pantai Jodoh, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan (Busel), diperluas area penyisirannya.
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat dihubungi di Kendari, Selasa, mengatakan pencarian kali ini merupakan Operasi SAR hari ke empat terhadap satu yang nelayan yang belum kembali dari melaut menggunakan perahu.
"Pada pukul 07.15 WITA, Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan Operasi SAR," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa dalam operasi hari keempat tersebut, Tim SAR Gabungan melakukan pencarian dengan membagi dua tim yang akan melaksanakan penyisiran.
"Penyisiran dilakukan di sekitar tempat perkiraan lokasi terakhir korban di Perairan Pantai Jodoh," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan pencarian tersebut dilakukan dalam kondisi cuaca berawan dan berpotensi hujan ringan, serta kecepatan angin sekitar 3-26 kilometer per jam dari arah timur.
"Dengan tinggi gelombang sekitar 0,5-1 meter," ungkap Aminuddin.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam operasi tersebut terdapat beberapa unsur yang terlibat antara lain Pos SAR Baubau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Selatan, PMI Baubau, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Bole, masyarakat sekitar, serta pihak keluarga korban.
"Adapun peralatan yang digunakan yakni truk penyelamat, perahu karet, perahu, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," ungkap Aminuddin.
Korban hilang saat pergi melaut menggunakan perahu untuk memancing ikan di sekitar Pantai Jodoh hingga sejauh satu mil laut pada Jumat (9/8) sekitar pukul 05.00 Wita. Namun, hingga sore hari korban belum juga kembali, padahal kebiasaan korban sudah pulang ke rumah pada siang hari.
"Pencarian telah dilakukan hingga malam hari oleh pihak keluarga dan masyarakat sekitar menggunakan empat perahu, namun korban tak kunjungi ditemukan," kata Aminuddin.*