Veddriq membawa Indonesia naik ke peringkat 46 per hari ini pukul 20.30 WIB, atau naik 26 tingkat dari pukul 06.00 WIB pagi tadi saat Indonesia masih memiliki satu perunggu yang dipersembahkan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Pria 27 tahun ini meraih emas setelah mencatat waktu 4,75 detik atau lebih cepat di atas wakil China Wu Peng yang lebih lambat 0,02 detik pada laga final nomor speed di Site d'escalade du Bourget, Paris, Kamis.
"Senang sekali, Alhamdulillah, terima kasih masyarakat Indonesia. Olahraga ini baru tapi diberi kepercayaan dan bisa dibuktikan dengan meraih emas. Bersyukur untuk pencapaian ini dan saya pun bangga atas pencapaian ini," kata Veddriq setelah perlombaan melalui keterangan resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Veddriq mempersembahkan medali emas Olimpiade Paris ini untuk ulang tahun Republik Indonesia (RI) yang akan berumur 79 tahun pada 17 Agustus nanti.
"Medali emas ini berkah dan ini juga merupakan kerja keras, usaha, dedikasi semua tim pelatih, atlet, teman keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan. Ini juga kado buat Indonesia di ulang tahun ke-79," imbuhnya.
Langkah Veddriq mendapatkan medali emas terbilang mulus usetelah sejak elimination seeding sampai final belum pernah kalah.
Dia mengalahkan wakil tuan rumah Bassa Mawem dalam babak penyisihan, kemudian Rahmad Adi Mulyono, pada babak eleminasi. Lalu mengalahkan lagi Mawem dalam perempat final, kemudian atlet Iran Rezza Ali Pour dalam semifina, dan kemudian Wu Peng dari China dalam final.
Medali ini juga menjadi emas pertama bagi Indonesia dalam Olimpiade dari cabang olahraga di luar bulu tangkis yang selama ini kerap menyumbangkan emas dalam Olimpiade.
Emas ini juga menjadi medali pertama sejak nomor speed dipertandingkan perseorangan dalam sejarah olimpiade karena dalam Olimpiade Tokyo 2020, lead border dan speed digabung.