Kendari (ANTARA) - Pemerintah Daerah Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara menyatakan telah menurunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melihat langsung kondisi banjir yang terjadi di Desa Kombikuno, Kecamatan Napano Kusambi pada Rabu (3/7).
Sekretaris Daerah Mubar LM Husein Tali di Laworo, Kamis, mengatakan terkait banjir di Desa Kombikuno tersebut pihaknya sudah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mubar dan pemerintah kecamatan untuk meninjau kondisi terkini di lokasi banjir.
"Pada prinsipnya kita bekerja maksimal untuk melindungi masyarakat yang terdampak banjir," jelasnya.
Dia mengemukakan guna mencegah banjir di desa itu pihaknya meminta kerja sama semua pihak baik itu masyarakat maupun pemerintah desa setempat.
"Pemda sendiri turun tangan. Kemudian kita minta kesadaran komunitas setempat dan pemerintah desa untuk mencegah adanya banjir," katanya.
Sementara Kepala BPBD Mubar Karimin membenarkan bahwa saat ini tim reaksi cepat sudah ada di lokasi banjir.
Menurutnya, tim ini akan mengecek penyebab terjadinya banjir di desa tersebut. Sebab berdasarkan keterangan pemerintah desa setempat banjir diakibatkan duiker (plat duiker) yang berfungsi mengalirkan air tak bisa menampung semua air yang lewat.
"Volume air yang lewat di duiker tak bisa menampung semuanya. Makanya kita turunkan tim reaksi cepat untuk mengecek kondisi lapangan apakah duiker tersumbat atau saluran pembuangan setelah duiker yang tidak bagus. Termasuk juga mengidentifikasi kerugian masyarakat seperti tanaman atau yang lainnya," paparnya.
Sementara itu Kepala Desa Kombikuno La Ode Musdin mengungkapkan banjir di desanya sekarang sudah surut. Banjir yang terjadi kemarin akibat intensitas hujan yang berlangsung selama satu hari dan saat ini sudah tidak banjir lagi.
"Air sekarang sudah surut dan tidak ada kerugian yang dialami oleh masyarakat," ucapnya.