Makassar (ANTARA) - Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Jamaluddin Jompa MSc mengatakan Kemitraan Penelitian Australia Indonesia (PAIR) fokus mendukung provinsi di Pulau Sulawesi untuk mengoptimalkan peran di Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Seiring dengan perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan, provinsi di Sulawesi akan memperoleh manfaat. PAIR akan mendukung pertumbuhan ini dengan menyediakan solusi berbasis bukti yang kuat bagi para pembuat kebijakan," kata Prof Jamaluddin Jompa di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan perekonomian Sulawesi akan terus berkembang dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di bidang pertambangan, manufaktur, pariwisata dan industri lainnya.
Sementara program PAIR bukan hanya melibatkan kerja sama antara Australia dan Indonesia, tetapi juga melibatkan perguruan tinggi terbaik di kedua negara tersebut.
Perguruan tinggi di Makassar dan Kalimantan juga diajak bergabung dengan harapan program ini dapat berlanjut ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam konteks penguatan untuk ibukota negara baru.
“Program PAIR menyelaraskan riset dengan prioritas nasional pemerintah Indonesia dan Australia, termasuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Indonesia (2025-2045) dan Rencana Induk Riset Nasional (2017-2045),” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKD Sulsel Sukarniaty Kondolele berharap PAIR segera melalukan penelitian agar bisa dapat ditindaklanjuti dengan kebijakan pemerintah untuk peningkatan perekonomian di daerah itu.
"Kita ingin action sehingga hasil penelitiannya bisa diadaptasi dalam program pembangunan jangka panjang," ujarnya.
Sedangkan Konsul Jenderal Australia di Makassar Tood Dias mengaku senang dan bahagia keenam Provinsi di Sulawesi akan memperoleh manfaat dari kemitraan untuk penelitian Australia-Indonesia.
"Program ini memberikan kesempatan yang sangat baik bagi para peneliti dari Indonesia dan Australia untuk bekerja sama untuk membantu mengidentifikasi solusi kebijakan untuk berbagai masalah, seperti perubahan iklim dan akses ke infrastruktur," ujar Tood Dias.