Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan nilai tukar petani (NTP) mengalami penurunan sebesar 2,12 persen pada bulan Mei 2024.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti, di Kendari, Senin, mengatakan penurunan NTP disebabkan oleh penurunan indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih dalam dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang di konsumsi oleh rumah tangga yang juga mengalami penurunan.
"Pada bulan Mei 2024 NTP turun 2,12 persen dari 116,66 menjadi 114,18," katanya.
Penurunan NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima oleh petani turun sebesar 2,32 persen, lebih dalam dari penurunan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,20 persen
Agnes yang didampingi Statistika Madya BPS Sultra, Muh.Amin menjelaskan, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.
Selain itu, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.
"NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang di konsumsi maupun untuk biaya produksi," kata Agnes.
Penurunan NTP pada bulan Mei 2024 tersebut dipengaruhi oleh empat subsektor pertanian, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 2,02 persen, tanaman perkebunan rakyat 3,12 persen, peternakan 1,33 persen, dan perikanan sebesar 1,38 persen.