Jakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan dua sertifikat tanah kepada keluarga artis Nirina Zubir sebagai bukti bahwa Pemerintah serius dalam membasmi mafia tanah.
"Ini menjadi bagian dari pelajaran untuk kita semua, bahwa yang pertama, tidak boleh ada siapapun yang melawan hukum di Indonesia, termasuk para oknum mafia tanah, siapapun dia," ujar AHY di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu.
AHY menyampaikan, para mafia tanah mampu melakukan berbagai cara untuk menipu para korban. Menurutnya, kasus yang dialami Nirina hanyalah satu dari sekian banyak aksi dari mafia tanah.
AHY mengatakan Kementerian ATR/BPN berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak tanah yang menjadi korban mafia tanah tanpa melihat status sosialnya.
Namun demikian, AHY meminta masyarakat sabar dalam mengikuti proses hukum sebab mengembalikan hak milik membutuhkan waktu.
"Kita lindungi, kita bela, kita perjuangkan, bukan hanya untuk individu yang sering jadi korban, kadang perusahaan, korporasi bahkan pemerintah sendiri. Maka dengan tegas kita tuntaskan walaupun membutuhkan proses dan waktu," kata AHY.
AHY juga mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga sertifikat tanah dengan baik guna menghindari mafia tanah yang mencari peluang.
"Jaga milik atau hak yang kita miliki, kalau sudah punya surat sertifikat tanah, hak milik, jaga baik-baik karena bisa saja dipalsukan. Tadi canggih cara-caranya bukan dari yang kita bayangkan begitu," ucapnya.
Sementara itu, artis Nirina Zubir mengatakan, sertifikat tanah yang diterimanya merupakan bukti bahwa para korban mafia tanah bisa merebut hak miliknya kembali.
Nirina menyebut, kasusnya bisa dijadikan sebuah pelajaran bahwa tidak ada seorang yang dapat melawan hukum. Oleh karena itu, para korban diharapkan tidak takut untuk melapor.
"Jadi di sini Nirina bersama Kementerian ATR/BPN bersama-sama kita di sini, ingin menggebuk mafia tanah. Jadi suarakanlah," kata Nirina.
Berita Terkait
Kajati Jambi terima pin emas dari Menteri ATR/BPN berantas mafia tanah
Minggu, 17 November 2024 6:53
Menteri ATR: Satu rencana tata ruang berperan antisipasi rawan bencana
Kamis, 14 November 2024 14:58
ATR siapkan 50 hektare tanah untuk relokasi korban bencana Lewotobi
Kamis, 14 November 2024 14:58
Kapolri dan Menteri ATR sepakat tangani kasus tanah secara humanis
Senin, 11 November 2024 13:41
Kapolri siap bersinergi dengan Kementerian ATR/BPN soal pertanahan
Jumat, 8 November 2024 13:36
Menteri ATR mendapatkan empat tugas dari Menko Bidang Infrastruktur
Selasa, 5 November 2024 21:23
Menteri ATR/BPN sebut 13,8 juta bidang tanah berpotensi sengketa lahan
Jumat, 1 November 2024 17:07
Komisi II apresiasi Menteri ATR/BPN bereskan lahan sawit tidak ada HGU
Jumat, 1 November 2024 17:02