Kendari (ANTARA) - Sebanyak 40-an peserta dari 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara, mengikuti advokasi KIE 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dalam upaya pencegahan penurunan stunting di salah hotel di Kendari, Jumat (26/04).
Mereka mengikuti kegiatan yang digelar oleh Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KKPS) Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara selama tiga hari.
Hadir dalam kegiatan tersebut Plh. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Mustakim, didampingi Ketua Tim KKPS Agus Salim dan Ketua Tim Kerja Data dan Informasi Alif Imran Saputra.
Selaku Ketua Panitia Kegiatan tersebut, Iklamin menegaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan /atau desa tentang pengasuhan 1000 HPK dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting, Optimalisasi pelaksanaan kegiatan di kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) melalui dukungan dana desa.
Meningkatnya peran serta Mitra Kerja dalam mendukung kegiatan BKB melalui Musrenbangdes serta Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman Pengelola Program BKB ditingkat Kabupaten/Kota dalam memantau perkembangan dan pertumbuhan anak dengan menggunakan KKA."
Menurut Ketua Tim KKPS , Agus Salim, hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain pertama terbangunnya komitmen pemerintah daerah dan /atau desa tentang pengasuhan 1000 HPK dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting. Kedua optimalnya pelaksanaan kegiatan di kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) melalui dukungan dana desa.
Ke tiga meningkatknya peran serta Mitra Kerja dalam mendukung kegiatan BKB melalui Musrenbangdes; ke empat meningkatknya Pemahaman Mitra Kerja dalam melakukan memantau perkembangan dan pertumbuhan anak dengan menggunakan KKA dan ke enam, terbinanya Kelompok BKB dengan maksimal sehingga perkembangan dan Pertumbuhan anak dapat dipantau secara optimal dengan pengasuhan orangtua secara baik dan benar.
Plh. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sultra, Mustakim, sangat singkat memberikan arahan mengingat peserta yang hadir adalah para senior di kabupaten/kota. Dirinya hanya menyampaikan dua buah pantun agar dapat di renungkan dan dijadikan motivasi.
"Pertama :Sungguh indah bunga akasia/ Bisa dipetik dan diciumi/ Ingin maju indonesia/ Lenyapkan stunting dari muka bumi; dan Kedua: Hati-hati ular berbisa/ Gigitannya sangat ngeri/ Agar anak-anak sehat sentosa/ Materi 1000 HPK ,agar dipelajari," ujar Doktor Manajemen Universitas Haluoleo itu.