Kendari (ANTARA) - Pj Gubernur menghaturkan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara yang belum seluruh memenuhi harapan dan keinginan masyarakat.
"Saya mewakili Forkopimda Tingkat I Provinsi maupun Tingkat II Kabupaten/Kota, menghaturkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Sultra, jika selama kurang lebih tujuh bulan bertugas di Sultra belum dapat mewujudkan semua harapan masyarakat. Meskipun telah berupaya semaksimal mungkin, dari hari pertama memimpin di Bumi Anoa hingga hari ini," katanya saat memberi sambutan pengantar pada rangkaian perayaan sholat Idul Fitri 1445 H di masjid raya Al-Kautzar kota Kendari, Rabu.
Selain itu Pj. Gubernur ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sultra yang telah berjuang hadapi berbagai kesulitan, terutama dalam hadapi Covid El-Nino berkepanjangan dan bencana hidrometeorologi berupa banjir.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Sultra yang telah memberi contoh kepada para pejabat publik, termasuk kepada saya selaku Pj Gubernur, tentang arti perjuangan hidup. Kita percaya tiada satu pun insan yang akan mencapai kemenangan jika tidak mampu melampaui kesulitan."
Pj Gubernur memberi motivasi dengan menyitir, "_Inna Ma'al Usri Yusro_. Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan."
Andap berharap melalui perayaan Iedul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah / 2024 Masehi menjadi titik awal untuk perjalanan selanjutnya, "perjalanan yang selalu mengarahkan hati, pikiran dan batin kita kepada Allah SWT."
"Satu bulan lamanya kita menjalankan ibadah puasa Ramadan," papar Andap, "kita melatih diri bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengasah kesabaran kita. Insya Allah, Ibadah tersebut akan kita lanjutkan untuk menjadikan keimanan kepada-Nya sebagai benteng sekaligus tameng di sisa usia pengabdian kita semua."
Pj. Gubernur pada sambutannya juga menyampaikan harapannya, "semoga kita dapat berkhidmat untuk mewakafkan hidup di jalan yang mendaki dan sukar, semoga kita termasuk orang-orang yang memilih dan dipilih oleh Allah SWT menjadi orang-orang yang menempuh jalan kebajikan."
Setelah Sholat Ied, khatib K.H. Djakri Napu, menyampaikan ceramah dengan tema "Makna Iedul Fitri : Mencari Rasa Bahagia dengan Memberi"
K.H. Djakri Napu menuturkan kisah Rasulullah SAW saat melihat seorang anak yatim piatu. Anak itu duduk menyendiri dengan wajah sedih pada saat Iedul Fitri.
Saat itu, Rasulullah SAW meletakkan telapak tangannya dan menawarkan pada si anak yatim. "bila Aisyah menjadi ibumu dan Muhammad menjadi ayahmu," tuturnya, "tempat tinggal Rasulullah pun ditawarkan menjadi rumahnya anak yatim. tersebut. Anak yatim tersebut mendapat berkah yang luar biasa."
K.H. Djakri Napu mengingatkan pada jamaah bahwa sikap Nabi Muhammad hendaknya dijadikan tauladan.
"Ingatlah bahwa nilai hakiki suatu pemberian tidak semata-mata ditentukan oleh besar kecilnya materi yang diberikan," jelas K.H. Djakri Napu," Pemberian pun tidak selalu berupa materi. Ada hal lain yang tidak bersifat material, namun lebih menentukan nilai dan efektivitas suatu pemberian."
Lebih lanjut, K.H. Djakri Napu mengajak seluruh Jamaah untuk meresapi makna Islam sedalam-dalamnya dengan menjauhkan diri dari ingkar dan kufur.
"Mari mengembalikan kesucian, kembali ke fitrah, dengan bermohon ampunan dan maghfirah Allah SWT atas segala dosa-dosa kita," pungkasnya, "mari saling bermaaf-maafan, bersalam-salaman untuk menciptakan hidup damai sepenuhnya sepanjang masa."
Seluruh rangkaian Shalat Iedul Fitri berakhir sekitar pukul 07.50 WITA. Sebelum kembali ke kediaman, Pj Gubernur pun menyempatkan diri bersilaturahmi dengan jamaah dan masyarakat yang hadir di Masjid Raya Al-Kautsar, Kota Kendari.