Kendari (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Butolo mengungkapkan kondisi gedung Sekolah Dasar (SD) yang rusak berat harus diprioritaskan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024.
"Paling lambat kita bangun tahun 2025. Namun bila memungkinkan untuk dikerjakan pada APBD Perubahan tahun ini," katanya, di Kendari, Selasa, saat melakukan peninjauan di salah satu SD Negeri 2 Lawa, Kelurahan Wamelai, yang kondisi bangunannya sudah membahayakan siswa.
Butolo mengatakan kondisi fisik bangunan SD tersebut sudah rusak parah, sehingga empat ruang kelas harus dibangun dari dasar.
"Harus dibongkar total ini. Tahun ini sudah tidak mungkin dikerjakan. Saya berpikirnya kemarin saya alokasikan anggaran perbaikan plafon, tapi ternyata saya lihat secara fisik sudah tidak memungkinkan dan harus dibongkar total," ujarnya.
Menurutnya, empat ruangan kelas ini sudah tak layak dipakai. Agar siswa-siswi dapat mengikuti pelajaran, kata dia, maka pengaturan pemakaian kelas diserahkan kepada instansi terkait.
"Ini demi keselamatan siswa. Karena kita lihat kondisi bangunan ini tidak layak dipakai untuk kegiatan proses belajar mengajar. Ini rawan jangan sampai ada korban," jelasnya.
Kepala SDN 2 Lawa Wa Angge menuturkan bagian gedung yang rusak berat adalah plafon dan pilar sudah retak. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, lanjutnya, maka siswa yang masuk sekolah pakai sistem shift (giliran).
"Sistem shift ini kita terapkan sudah berjalan sepekan. Jadi siswa ada yang masuk pagi dan ada yang masuk sore hari," ucapnya.
Terkait kerusakan empat ruangan kelas tersebut pihaknya sudah menyampaikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muna Barat.
"Ya. Saya sudah sampaikan juga di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Waktu itu disuruh perbaiki Dapodik supaya dicek oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Bangunan ini mulai rusak sejak tahun 2019 lalu," tuturnya.