Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 4,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,76 sekaligus menjadi yang tertinggi dari 4 kota IHK di Sultra.
Kepala BPS Kabupaten Konawe Sitti Maswiah, di Konawe, Senin, mengatakan inflasi secara month to month (m-to-m) Kabupaten Konawe pada bulan Februari sendiri sebesar 0,80 persen dan inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,11 persen.
“Inflasi y-on-y di bulan Februari ini mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu Januari 2024 dimana inflasi Kabupaten Konawe sebesar 2,29 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,91,” kata Kepala BPS Kabupaten Konawe Sitti Maswiah.
Ia mengatakan kenaikan inflasi terjadi disebabkan oleh adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,00 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,65 persen, kelompok perumahan, air listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,87 persen, kelompok Kesehatan sebesar 19,82 persen.
Kemudian transportasi sebesar 1,06 persen, kelompok rekreasi ,olahraga dan budaya sebesar 0,74 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,41 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,95 persen.
Selain itu, lanjutnya, ada beberapa indeks kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan yaitu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,11 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,01 persen serta satu kelompok lainnya yaitu Pendidikan tidak mengalami perubahan indeks.
Menurut Maswiah, komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2024 antara lain, beras, tomat, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan mujair, sawi hijau, tarif dokter umum, ikan cakalang/ikan sisik, bahan bakar rumah tangga, kacang Panjang, dan kangkung.
“Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y pada Februari 2024 antara lain, daging, ayam ras, ayam hidup, telepon seluler, papaya, daun singkong, ikan bandeng/ikan bolu, dan bawang merah,” katanya