"Inflasi year on year yang terjadi di Kabupaten Konawe karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran," kata Kepala Badan Statistik Kabupaten Konawe Sultriawaty Efendy, di Konawe, Jumat.
Ia melanjutkan beberapa kelompok pengeluaran itu antara lain, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,14 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,65 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,23 persen, kelompok transportasi sebesar 0,92 persen, kelompok rekreasi budaya dan olahraga sebesar 0,74 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,30 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,87 persen.
“Adapun beberapa kelompok indeks pengeluaran lainnya mengalami penurunan yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,38 persen, dan kelompok Kesehatan sebesar 0,23 persen, sedangkan untuk kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks,” lanjut Sultriawaty.
Menurut Sultriawaty, komoditas yang paling dominan memberikan andil terhadap inflasi di Kabupaten Konawe pada Januari 2024 ialah beras, tomat, ikan mujair, sigaret kretek mesin (SKM), bahan bakar rumah tangga, terong, sawi hijau, cabai rawit, kacang Panjang, dan gula pasir.
“Sedangkan komoditas yang paling andil terhadap deflasi di Kabupaten Konawe ialah, ikan layang/ikan benggol, ikan bandeng/ikan bolu, daging ayam ras, papaya dan semangka,” ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan BPS Konawe bila dibandingkan dengan Januari tahun 2023, Indeks Harga Konsumen pada Januari 2024 di Kabupaten Konawe mengalami kenaikan dari 104,52 persen menjadi 106,91 persen.