Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa identitas mayat tersebut bernama Sarif (34), merupakan warga Desa Santiri, Kecamatan Tiworo Utara, yang pertama kali dikabarkan hilang oleh keluarganya pada Selasa (13/2) sekitar pukul 17.10 WITA.
"Dilaporkan telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang hilang saat mencari kepiting di Pulau Balu," kata Arafah.
Dia menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, pihaknya kemudian memberangkatkan Tim Penyelamat Unit Siaga SAR Muna menuju lokasi yang diinformasikan pada pukul 17.35 WITA.
"Jarak tempuh lokasi dengan Unit Siaga SAR Muna sekitar 42 kilometer," ujarnya.
Arafah menyampaikan bahwa setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan oleh Tim SAR Gabungan sekitar 1,6 kilometer arah barat laut dari lokasi kecelakaan dalam keadaan meninggal dunia.
"Selanjutnya, korban dievakuasi dan diserahterimakan kepada pihak keluarga," ungkapnya.
Setelah korban tersebut ditemukan, lanjut Arafah, Operasi SAR terhadap kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang hilang saat mencari kepiting di Pulau Balu, Desa Santiri, Kecamatan Tiworo Utara dinyatakan selesai dan ditutup.
"Serta, seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," ucap Arafah.
Ia juga membeberkan bahwa dalam operasi pencarian korban, pihaknya menggunakan beberapa alat, seperti tas penyelamat, perahu karet, palsar evakuasi, palsar medis, peralatan komunikasi, dan sejumlah peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Arafah mengungkapkan bahwa hilangnya korban bermula saat dia pamit bersama keluarganya untuk pergi mencari kepiting dan teripang di pesisir Pulau Balu. Namun, hingga sore hari korban tidak kunjung pulang ke rumahnya.
"Saat itu, pihak keluarga langsung melakukan pencarian, tapi tidak menemukannya," jelas Arafah.