Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pemenuhan supply bahan pangan pokok menjadi salah satu kunci inflasi tahunan 2023 berhasil turun jauh dibandingkan 2022 dari 5,51 persen menjadi 2,61 persen.
“Inflasi tahun ini bagus banget. Supply-nya kalau supply-nya sudah lebih pasti turun. Ini kan supply dan demand saja. Beras sudah turun berarti sudah panen, ada beberapa daerah yang sudah panen padi kan, supply-nya banyak harganya pasti tidak naik,” kata Mendag Zulhas seusai meninjau harga bahan pangan pokok di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Kamis.
Penurunan inflasi tahunan tersebut, kata
Mendag, juga diikuti oleh rendahnya inflasi Desember 2023 meski ada momentum Natal dan tahun baru. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 2023 hanya 0,41 persen jika dibandingkan November 2023 atau 2,61 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
“Sungguh kita bersyukur kita dalam meng-handle Nataru tahun ini, pemerintah artinya bukan hanya Kemendag, pemerintah itu ya Bapanas, Menteri Dalam Ngeri, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, atasnya Menko atasnya lagi Pak Presiden, berhasil meng-handle sehingga inflasi Desember untuk menghadapi Nataru terendah selama beberapa tahun terakhir, hanya 0,41. Aritnya Natal Tahun Baru, kita sukses meng-handle harga,” ucapnya.
Meski sejumlah bahan pokok mengalami lonjakan harga pada periode tertentu, lanjutnya, hal itu masih dalam batasan yang wajar mengingat ada perubahan cuaca yang berakibat pada turunnya produksi.
Terjaganya harga bahan pokok, dikatakan Zulhas juga berlanjut pada awal tahun baru. Seperti harga ayam potong di Pasar Palmerah ukuran 900 gram sampai 1,4 kilogram yang dijual dengan harga Rp33 ribu.
Lalu harga telur ayam sebesar Rp27 ribu per kg, dijual sedikit di bawah harga acuan pemerintah yakni Rp28 ribu per kg. Harga cabai keriting merah yang sudah mulai turun dibandingkan 3 minggu lalu dari Rp120 ribu menjadi Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per kg.
“Tapi di beberapa daerah di Jawa itu sudah Rp40 ribu. Sumatera juga murah sekali karena Aceh panen raya, cabe di tingkat petani Rp15 ribu, itu rugi ya. Di Aceh cabai Rp25 ribu,” tuturnya.
“Beras stabil, tadi dengar sendiri harganya tidak naik lagi tapi masih harga tinggi. Tapi sudah tidak naik lagi. Bawang saya kira juga stabil. Itulah teman-teman di awal 2024 ini harga-harga sembako, inflasi, bisa dikendalikan dengan baik kita cek langsung,” sambungnya.
BPS menyebut terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,59 pada Desember 2022 menjadi 116,56 pada Desember 2023.
Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok tersebut adalah beras dengan andil inflasi sebesar 0,53 persen. Komoditas penyumbang utama lainnya ialah cabai merah dengan andil inflasi sebesar 0,24 persen, rokok kretek filter 0,17 persen, cabai rawit sebesar 0,10 persen, dan bawang putih dengan andil inflasi 0,08 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendag : pemenuhan supply kunci inflasi 2023 turun jauh