Kendari (ANTARA) - Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto, mengatakan mendukung program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra dalam gerakan menanam cabai yang telah melibatkan ribuan siswa SMA/SMK dan SLB.
"Saya fikir apa yang sudah dilakukan Dikbud Sultra yang melibatkan siswa SMU/SMK dan SLB se-derajat untuk menanam beberapa komoditi hortikultura sangat baik dan harus didukung oleh semua pihak," kata Pj Gubernur Sultra kepada sejumlah wartawan usai membuka Rakor TPID se-Sultra di Kendari, Kamis.
Menurut Andap, pelibatan siswa dalam menanam cabai di pekarangan sekolah serta halaman rumah masing-masing juga sebagai upaya pengendalian inflasi di daerah.
"Yang menjadi permasalahan akhir-akhir ini adalah mahalnya harga cabai di pasaran. Padahal cabai sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat sebagai salah satu bumbu yang digunakan dalam masakan," ujarnya.
Tapi, kata dia anak-anak dan masyarakat sekarang lupa akan hal itu (menanam cabai). Mereka selalu sibuk dengan gadget. Padahal punya halaman, bahkan tanah yang tersedia luas.
Sebelumnya, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Yusmin dalam keterangan terpisah mengatakan menyambut Hari Guru Nasional (HGN) pada 25 November 2023 akan melibatkan sekitar 130 ribu siswa untuk menanam cabai, tomat, dan bawang merah di halaman sekolah dan rumah masing-masing.
"Program tanam cabai, tomat, dan bawang bagi siswa ini, sekaligus sebagai upaya untuk menekan laju inflasi di Sultra," ujarnya.
Ia mengatakan program penanaman cabai, tomat, dan bawang merah, merupakan kelanjutan yang sudah pernah dilakukan di sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri dan swasta di Kabupaten Konawe, Kepulauan Buton, Kolaka, dan beberapa SMU dan SLB lainnya dengan hasil panen cabai dan tomat mencapai ratusan kilogram per sekolah.
"Bila lahan sekolah itu terbatas, maka siswa bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah masing-masing dan hasilnya pun untuk orang tua dan keluarga," kata Yusmin.
Saat ini, seluruh sekolah di 17 kabupaten kota di Sultra, dalam proses persemaian bibit hingga mencapai usia tanaman pada puncak HGN.
Yusmin mengatakan pelibatan siswa dan guru dalam program ketahanan pangan (Ketapang), sekaligus menindak lanjuti arahan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto dalam rangka pengendalian penanganan El Nino dan inflasi daerah di "Bumi Anoa" Sulawesi Tenggara.