Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara memulai penanaman cabai, tomat dan sayuran yang berpengaruh terhadap laju inflasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kendari dan akan secara bertahap juga dilakukan di sekolah lain.
Pj Walikota Kendari Muhammad Yusup, di Kendari, Selasa, mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari rencana yang telah dicanangkan sebelumnya terkait dengan pengendalian inflasi yang akan dilakukan di Kota Kendari.
Menurutnya, komoditi sayuran terkhusus cabai dan tomat merupakan salah satu dari 20 komoditi yang berpengaruh terhadap laju inflasi yang ada di daerah.
“Karena cabai dan tomat ini sebagai penyumbang inflasi terbesar di Kendari apalagi pada periode tertentu maka langkah penanaman ini diharapkan menjadi penyokong bagi terpenuhinya kebutuhan pangan,” kata Yusup.
Dalam menjalankan rencana tersebut, ia meminta bantuan kepada semua pihak terkhusus kepada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) serta seluruh camat dan lurah se-Kota Kendari agar mengkoordinir seluruh sekolah agar memanfaatkan pekarangan atau lahan yang kosong sebagai tempat melakukan penanaman komoditi yang berpengaruh terhadap laju inflasi tersebut.
“Jadi di Kendari ini ada 126 SD, 42 SMP, 65 kelurahan dan 11 Kecamatan dan 15 Puskesmas yang apabila kita maksimalkan maka akan menghasilkan komoditi yang lumayan untuk membantu memenuhi stok di pasaran nantinya,” ungkapnya.
Muhammad Yusup, mengestimasi jika semua melakukan penanaman cabai, tomat dan sayur sebanyak 100 pohon maka akan tertanam 25.900 pohon dan jika rata – rata produksi per pohon berjumlah tiga kilogram maka dalam waktu tiga bulan ke depan akan bisa di panen 77.700 kilogram cabai, tomat dan sayur.
Ia berharap program ini bisa berjalan sesuai dengan rencana sehingga nantinya persoalan komoditi ini bisa terpenuhi dengan baik serta secara tidak langsung pengendalian inflasi juga akan bisa terkontrol.