Kendari (ANTARA) - Kontingen Kabupaten Konawe Utara berhasil menjadi juara umum pada kejuaraan Shorinji Kempo pelajar se-Sulawesi Tenggara (Sultra) memperebutkan Piala Wali Kota Kendari 2023 yang berlangsung 12-13 Agustus 2023 di Aula SMA Oikumene Kendari.
Kejuaraan yang diselenggarakan oleh Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Kota Kendari ini diikuti 128 atlet dari 16 kabupaten kota se Sultra yakni Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Utara, Wakatobi, Bombana, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka, Kolaka Utara dan Kolaka Timur, minus Kabupaten Konawe Kepulauan yang tidak berpartisipasi.
Kejuaraan ini hanya mempertandingkan 14 kelas, yakni empat kelas tandoku putra, empat kelas tandoku puteri, tiga kelas randori putra dan tiga kelas randori putri.
Berdasarkan hasil daftar perolehan medali masing-masing kontingen, dari 16 daerah yang berprestasi dalam kegiatan itu, hanya 11 daerah yang meraih medali yakni Konawe Selatan, Kendari, Konawe Utara, Kolaka Utara, Konawe, Wakatobi, Muna, Buton Utara, Bombana, Kolaka Timur dan Buton Selatan.
Kontingen Shorinji Kempo asal Konawe Utara sebagai juara umum setelah berhasil meraih 3 medali emas (Dadang tandoku kyu 4, Eni tandoku kyu 2, Diandra tandoku kyu 3) dan dua medali perak (Ninda Tandoku kyu 4, Muh Akbar tandoku kyu 2).
Kota Kendari sebagai juara kedua dengan meraih dua medali emas (Muh Fatir tandoku kyu 2, Fadiyani Zahra randori 45-50 kg), empat perak (Yusril randori 50-55 kg, M Ryu Aditya tandoku kyu 3, Jovita Jozo tandoku kyu 1, Zihni Junita tandoku kyu2) ) dan tiga perunggu (Khanzavana Ramadhani tandoku kyu 3, Lirvan Randori 40-45 kg, Aldi randori 45-50 kg).
Buton Utara berada diposisi tiga dengan raihan dua medali emas (M Ibrahim tandoku kyu 3, Lilis Mutiara randori 40-50 kg), dan tujuh perunggu (Nabila randori 45-50 kg, Wiwi randori 50-55 kg, Adit randori 50-55 kg, Atal Safar randori 45-50 kg, Aric randori 50-55 kg, Muh Ibrahim randori 40-45 kg, Alfa Qibar tandoku kyu 2).
Selanjutnya kontingen Konawe meraih dua emas (Putra Pratama randori 40-45 kg, Sitti Alifya Nur Khanza randori 50-55 kg) dan satu perunggu (Laurencia Aurelia tandoku kyu 2). Kontingen Buton Selatan meraih dua medali emas atas nama Kevin randori kelas 45-50 kg dan Ridho randori kelas 50-55 kg.
Konawe Selatan meraih satu emas (Nur Seza Keisya kelas tandoku kyu 1), tiga perak (Nur Zasya randori 40-45 kg, Putri Mariska randori 45-50 kg, Resvian randori 50-55 kg) dan tujuh perunggu (Malika Randori 50-55 kg, Ade Ranti randori 40-45 kg, Andini randori 45-50 kg, Siti Mariani tandoku kyu 4, Andini Ayu Prestian tandoku kyu 1, Muh Rifki Ramadhan tandoku kyu 1, Gaung Falah Silondae tandoku kyu 3).
Muna meraih satu emas (Nur An Zhazhir tandoku kyu 3), Tolaka Timur meraih satu emas (Muh Aril tandoku kyu 1), Wakatobi meraih satu perak (Alim randori 45-50 kg), satu perunggu (Aglerio Gilbert tandoku kyu 4) dan Kabupaten bombana meraih satu medali perunggu (Nur Randori 40-50 kg).
Ketua Perkemi Kota Kendari, La Ode Lawama, Minggu (13/8), yang menutup kejuaraan itu mengaku puas atas terselengaranya kegiatan itu dan telah menjadi kegiatan atau kalender tahunan untuk Perkemi Kendari yang akan digelar setiap tahunnya.
“Saya ucapkan selamat kepada semua kontingen yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, terutama kepada kenshi-kenshi yang merupakan pelajar-pelajar kita dan senantiasa menunjukan semnangat mengikuti kegiatan ini hingga pada proses penutupan,” katanya.
Ia mengaku, kejuaraan antar pelajar se- Sultra memperebutkan Piala Wali Kota tersebut adalah salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi generasi muda untuk meningkatkan kualitas pribadi dan prestasi.
“Sekali lagi saya katakan bahwa kejuaraan ini menjadi panggung atau wadah bagi anak-anak kita yang masih usia pelajar untuk menunjukkan kemampuannya dalam meraih prestasi khususnya di cabor beladiri Shorinji Kempo,” kata Lawama.
Kejuaraan ini juga kata Lawama, sebagai upaya menumbuhkan semangat bagi generasi muda untuk belajar olahraga Shorinji Kempo, karena banyak manfaat yang bisa diperoleh, selain untuk kesehatan, prestasi dan tentunya juga untuk bisa membela diri.
“Yang terpenting lagi, dengan kejuaraan yang diikuti pelajar-pelajar se Sultra ini, maka olahraga Shorinji Kempo bisa masuk ke sekolah-sekolah menjadi bagian kegiatan ekstra kurikuler. Tentunya dengan membuka Dojo atau perguruan Shorinji Kempo di setiap sekolah,” katanya.
Lawama juga berharap, kegiatan serupa bisa dilakukan di daerah lain di Sultra sehingga para atlet-atlet ini lebih banyak lagi wadah untuk menyalurkan bakat dan ajang pencarian prestasi bagi para generasi muda shorinji Kempo di Sultra secara umum.
Ketua Perkemi Sultra, Yudhianto Mahardika, mengapresiasi atas suksesnya penyelenggaraan kejuaraan antar pelajar yang dilakukan Perkemi Kota Kendari tersebut yang menjadi bagian ikhtiar bersama seluruh keluarga besar kempo se Sultra dalam upaya membangkitkan kejayaan olahraga itu di jazirah Sultra.
“Dengan adanya sinergitas antara pengurus provinsi dan kabupaten kota dalam upaya membesarkan dan mengembangkan olahraga ini, maka komitmen untuk menghadirkan dan medekatkan olahraga ini kepada masyarakat di seluruh pelosok sultra bisa terwujud,” katanya.
Untuk diketahui, selain Kejuaraan Shorinji Kempo antar pelajar se Sultra yang sudah menjadi kalender tahunan tersebut, sebelumnya sudah ada kegiatan Kejurdo se Sultra Yudhianto Mahardika Cup yang sudah berlangsung dua kali. Kegiatan ini menjadi kalender kegiatan kempo di Sultra yang dilaksakana dua kali setahun. Untuk kegiatan Yudhianto Mahardika Cup III akan digelar di Konawe Selayan atkhir tahun ini.