Kendari (ANTARA) - Sebanyak 1.072 putra putri daerah Provinsi Sulawesi Tenggara meramaikan pendaftaran seleksi Bintara dan Tamtama Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) di Markas Komando Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kendari.
Komandan Lanal Kendari Kolonel Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari di Kendari Senin, mengatakan bahwa untuk peserta pendaftaran online mencapai 2.000-an peserta. Namun, yang melakukan validasi ulang sebanyak 1.072 orang yang merupakan putra putri daerah Sultra.
"Kami menerima kurang lebih 2.000 peserta yang mendaftar online. Namun, sampai dengan hari ini 7 Agustus 2023, yang sudah melaksanakan validasi sebanyak 1.072," kata Abdul Kadir.
Ia mengatakan sebanyak 1.072 orang pendaftar TNI AL tersebut, terdiri dari Bintara pria sebanyak 653 orang, Bintara putri 106 orang, dan Tamtama sebanyak 313 orang pria.
Komandan Lanal Kendari itu menjelaskan bahwa proses pendaftaran hingga seleksi tersebut dibuka secara umum untuk mengedepankan transparansi proses seleksi TNI AL di Lanal Kendari.
"Untuk transparansi dari proses penerimaan ini, tadi saya sudah tekankan bahwasanya ini dilaksanakan secara terbuka, artinya siapapun dapat melihat mulai dari tes kesehatan sampai dengan tes kesamaptaan jasmani," jelasnya.
Dia juga menegaskan bahwa akan memproses prajurit TNI AL jika ada yang menjanjikan kelulusan kepada calon Bintara dan Tamtama TNI AL sesuai dengan ketentuan yang berlaku
"Dan apabila ada oknum dari prajurit TNI AL yang menjanjikan untuk meluluskan para calon Bintara dan Calon Tamtama TNI AL ini akan diproses dengan ketentuan yang berlaku," sebutnya.
Abdul Kadir juga menuturkan bahwa selain yang menjanjikan, sanksi juga akan dikenakan kepada para calon yang mencoba menyuap atau menyogok untuk diberikan jaminan kelulusan pada seleksi tersebut. Sebab, kata Kadir, pihaknya menginginkan calon prajurit yang terbaik dari daerah Sultra untuk dikirim menjadi prajurit TNI AL.
"Juga yang menjanjikan dan yang mencoba untuk menyuap, karena yang kita cari adalah prajurit-prajurit atau putra-putri terbaik yang dikirim, bukan putra-putri yang masuk dengan menyogok atau membayar. Mereka yang kami butuhkan adalah untuk mengawai organisasi sampai dengan mereka purna tugas," bebernya.
Ia menyampaikan bahwa jika para putra-putri tersebut berhasil menjadi prajurit TNI AL, mereka mempunyai 25 sampai 30 tahun untuk mengabdi menjadi abdi negara di TNI AL.
"Jika, kita memperoleh hasil seleksi yang jelek, maka akan berdampak pada organisasi itu sendiri," ucapnya.
Kadir menambahkan bahwa para calon prajurit TNI AL tersebut mulai Selasa (8/8) akan menjalani tes kesehatan dan dari hasil tesnya akan dikirim ke Panitia Daerah (Panda) sebelum akhirnya diumumkan di Sub-Panda Kendari.