KENDARI (ANTARA) - Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Laut (AL) bersama masyarakat dan instansi lintas sektor melakukan simulasi untuk penanggulangan bencana alam di Kompleks Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kendari, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut (Dispotmaral) Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono di Kendari, Senin, mengatakan kegiatan simulasi penanggulangan bencana itu dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana alam, khususnya untuk wilayah Bumi Anoa.
"Ini adalah kegiatan tahunan TNI AL yang bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyiapkan daerah-daerah di seluruh Indonesia, khususnya di Pangkalan TNI AL apabila terjadi bencana," kata Gatot.
Dia menyampaikan kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari dengan pemberian materi teori dan praktek.
Kegiatan serupa telah dilaksanakan sebelumnya di Banten, dan rencananya akan dilanjutkan pada pekan depan dengan tujuan pemberian simulasi penanggulangan bencana alam di Jayapura, Papua.
Gatot Mardiyono menyebutkan kegiatan itu juga bertujuan untuk melatih kesiapan masyarakat apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak dinginkan akibat bencana alam yang melanda.
"Tentunya kita berharap masyarakat tahu harus berbuat apa jika terjadi bencana seperti gempa, tsunami, longsor dan lain-lain. Mereka diharapkan mengerti kemana harus melapor, kemana harus mengevakuasi diri," ujarnya.
Ia juga menambahkan dalam pelaksanaan kegiatan simulasi penanggulangan bencana alam itu, pihaknya melibatkan beberapa instansi seperti Kodim, Lanud, Polresta Kendari, Polairud, BPBD, Basarnas, Dinas Kesehatan, BMKG, dan Dinas Sosial Kota Kendari.
Gatot Mardiyono mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama meningkatkan sinergi dalam penanggulangan bencana di wilayah Provinsi Sultra.
Diketahui, kegiatan simulasi penanggulangan bencana alam itu dilaksanakan di kompleks perumahan Lanal Kendari dengan peserta kurang lebih 100 orang.