Kendari (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Tirta Tampanama Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menghentikan suplai air ke 3.000 pelanggan.
Kepala Bagian atau Kabag Teknik PDAM Tirta Tampanama Kabupaten Kolut Sarman Saing melalui keterangan resminya Rabu, mengatakan, penghentian itu dilakukan karena kondisi air berlumpur dan berwarna kecoklatan pada dua unit Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Dusun Ulukalo, Desa Watuliu, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolut, Sultra.
Ia mengungkapkan bahwa warna air pada air tersebut sangat keruh di kedua IPAL perusahaan dan telah melewati ambang batas normal, bahkan warnanya sedikit lagi menyerupai warna hitam.
“Kemungkinan disebabkan oleh banjir di hulu,” kata Sarman Saing.
Ia menyebutkan bahwa PDAM Tirta Tampanama Kabupaten Kolut mengalami kekurangan tawas dikarenakan kendaraan logistik yang mengantar persediaan tawas tersebut terhenti selama dua hari di Pelabuhan Siwa, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dia menjelaskan bahwa kedua IPAL milik perusahaan PDAM Tirta Tampanama Kabupate Kolut masing-masing berkapasitas pompa 20 dan 30 liter per detik. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolut juga telah berusaha untuk berkomunikasi dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) agar memprioritaskan angkutan logistik pengangkut tawas tersebut bisa diprioritaskan untuk diseberangkan.
“Kendaraan yang tertahan di Pelabuhan Siwa itu membawa sebanyak 10 ton tawas untuk kebutuhan selama sebulan lebih,” ungkap Sarman Saing.
Hingga saat ini, lanjut Sarman Saing, pihaknya belum bisa memastikan kapan pendistribusian air ke pelanggan kembali dilakukan. Namun, dia akan mengusahakan agar aliran air tersebut kembali bisa mengaliri masyarakat di Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolut, Sultra.
“Karena hal itu tergantung dengan ketersediaan tawas dan kondisi pasokan air di hulu,” tambah Sarman Saing.