Kendari (ANTARA) - Pertumbuhan perekonomian Sulawesi Tenggara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp 158,76 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp102,66 triliun.
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti saat menyampaikan rilis terkait pertumbuhan ekonomi Sultra 2022 di Kendari, Senin, dengan ekonomi Sultra tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 5,53 persen (c-to-c).
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,74 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 17,58 persen.
Dengan demikian, lanjut Agnes, ekonomi Sulawesi Tenggara triwulan IV-2022 terhadap triwulan IV-2021 juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,57 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,98 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 23,28 persen.
Ekonomi Sulawesi Tenggara triwulan IV-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 5,69 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,91 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Konsumsi Pemerintah sebesar 14,07 persen.
Sementara dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberikan kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sulawesi Tenggara sebesar 22,06 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi paling dominan terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 63,08 persen.