Kendari (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan memperbaiki pagar dermaga pelabuhan penyeberangan kapal feri di Kelurahan Batulo Kota Baubau guna memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi masyarakat pengguna jasa.
"Kemarin ada dimuat beritanya bahwa Dishub Sultra mengabaikan perbaikan pagar itu tidak benar, itu dibuktikan dengan turunnya dua tim dari Dishub Sultra yakni tim perencana dan tim teknis dari bidang kepelabuhanan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Penyeberangan Baubau-Waara, Bony Herya, di Baubau, Kamis.
Ia mengatakan, perhatian Kepala Dinas Perhubungan Sultra terhadap sarana dan prasarana pelabuhan itu selalu menjadi atensi sebagai bukti dengan datangnya dua tim tersebut untuk mengestimasi berapa besaran anggaran pada tahun 2023.
"Jadi tim turun untuk mengkomunikasikan juga dengan PT ASDP Baubau bagaimana solusi terbaik, karena reling-reling pagar yang rusak itu akibat dampak dari penyandaran kapal yang diakibatkan karena cuaca dan sebagainya. Karena itu Dishub Sultra mengupayakan untuk memperbaiki kembali reling yang ada," ujarnya
Kata Bony, panjang reling atau pagar yang mengalami kerusakan saat dihitung oleh tim sepanjang 92 meter hingga ditrestel. Perbaikan fokus di reling tersebut karena saat ini kerusakan besar untuk sarana prasarana di pelabuhan Baubau itu adalah reling.
Urgennya perbaikan pagar dermaga tersebut, kata dia pula, tentu untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa, sebab jika tidak ada pagar sebagai pembatas akan bisa membahayakan pengguna jasa baik kendaraan dan penumpang jatuh ke laut .
"Untuk anggarannya belum tau, karena ini kan belum muncul hasil investigasi dari tim estimasinya berapa, jadi kami juga masih menunggu. Dan hari ini tim teknis bidang kepelabuhanan yang menilai berapa besar anggaran yang akan digunakan untuk melakukan perbaikan reling itu," katanya.
Dia juga mengharapkan, jika semua sarana dan prasarana pendukung di pelabuhan penyeberangan Baubau-Waara telah memadai berarti akan memenuhi beberapa aspek termasuk aspek keselamatan pengguna jasa dan aspek keselamatan operator kapal.
"Dan tentu akan berimbas pada peningkatan PAD (pendapatan asli daerah) karena akan semakin nyaman dan aman untuk pengguna jasa juga, sehingga akan semakin loyal dalam memanfaatkan fasilitas penyeberangan di pelabuhan," katanya.
Pelabuhan penyeberangan Baubau-Waara merupakan salah satu urat nadi lintasan perekonomian yang menghubungkan Kota Baubau, Buton Tengah serta daratan Muna. Pelabuhan itu setiap hari cukup banyak dilintasi pengguna jasa baik yang menggunakan roda dua maupun roda empat.