Kendari (ANTARA) - Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) di Kendari melaksanakan pendampingan orang tua dan guru di sekolah mitra sebagai bentuk kepedulian terhadap maraknya penggunaan internet anak-anak, terutama mereka yang masih berusia dini.
Ketua Tim pengabdian, Hesti di Kendari, Minggu mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di sekolah mitra bersama rekan-rekan dosen adalah merupakan bentuk kepedulian dan upaya nyata dalam perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan pengabdian masyarakat.
”Kegiatan yang kami lakukan di sekolah pilihan adalah program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) berbasis kinerja yang disebut Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2022 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi,” ujarnya.
Kegiatan yang bertajuk "Sosialisasi Meningkatkan Literasi Digital Anak Usia Dini", kali ini dilakukan disalah satu sekolah mitra Taman Kanak-kanak (TK) Kuncup Pertiwi Kota Kendari.
Salah satu dosen yang terlibat dalam kegiatan tersebut, Dr Kasmawati, MPd menuturkan bahwa kegiatan pengabdian bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua dan akan pentingnya bimbingan orang tua pada anak usia dini karena anak pada masa ini belum mempunyai kecakapan baik teknis, pengetahuan, maupun emosi dalam mengakses berbagai informasi maupun hiburan di internet.
Lebih jauh dosen Universitas Sulawesi Tenggara ini menguraikan kegiatan pengabdian ini berupa sosialisasi tentang penggunaan handphone anak usia dini dalam mengakses internet sangat memerlukan aturan dan pendampingan oleh orang tua agar anak terhindar dari dampak negatif dan tentunya orang tua perlu memiliki pengetahuan mengenai dampak positif dan negatif handphone serta cara dan waktu yang tepat memberikan anak akses internet.
”Anak-anak usia dini saat ini adalah 'penduduk asli digital'. Mereka dibesarkan dengan teknologi, mereka mengenalnya sejak usia sangat dini. Teknologi digital menjadi satu aspek penting dalam faktor yang mempengaruhi perkembangan anak," katanya.
"Masuknya teknologi digital dalam kehidupan perkembangan anak menginvasi banyak tahapan perkembangan yang harusnya dicapai anak. Banyak aspek perkembangan anak yang harus melakukan penyesuaian terhadap lingkungan yang sudah berbasis teknologi," papar Kasmawati.
Dia mencontohkan semisal berkaitan dengan mainan anak, hubungan anak dengan orang tua, dan lingkungan sekitar. Dalam situasi seperti ini, peran orang tua cukup signifikan sebagai benteng pengatur apa yang diizinkan mempengaruhi perkembangan anak dan apa yang tidak membuat hidup mereka lebih cepat (instan) dan lebih efisien.
Teknologi digital memiliki dampak positif dan negatif. Upaya dalam menekan dampak negatif dan memperbesar dampak positif penggunaan teknologi digital pada anak-anak usia dini.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sasmin, MPd yang juga anggota Tim PKM menyampaikan kegiatan pengabdian ini, dilaksanakan secara holistik, adalah bentuk implementasi MoU dengan TK Kuncup Pertiwi, selain kegiatan sosialisasi ini kami juga akan melaksanakan pelatihan dengan tim dosen.
Kepala Sekolah Tk Kuncup Pertiwi Tin Laila Nurung, MPd yang turut hadir dan memberikan sambutan mengatakan berterima kasih dan mengapresiasi kegiatan sosialisasi dalam hal ini pemberian edukasi kepada orang tua dan guru terkait literasi digital terutama agar anak terhindar dari pengaruh buruk konten media dewasa yang buruk.
"Literasi digital menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dipahami oleh setiap orang tua dalam mendidik anak-anaknya terutama dalam masa perkembangan dan
pertumbuhan, harapan saya kegiatan ini bisa berkesinambungan,” tuturnya.
Dalam sosialisasi ini para peserta yang hadir dipersilahkan mengutarakan pertanyaan dan tanggapannya. Salah satu orang tua siswa bernama Lusiana menanyakan bagaimana peranan orang tua dalam mengedukasi anak-anak terhadap efek ruang digital yang berlebihan.
"Ketika anak memiliki kesempatan untuk mengakses ruang digital maka perlu peran aktif orang tua dalam mendampingi dan mengawasi sehingga kita dapat mengontrol anak agar tidak kecanduan dalam menggunakan media digital," ujar Hesti.