Kendari (ANTARA) - UPTD Museum dan Taman Budaya (UPTD-MTB) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara mengundang sedikitnya 10 sanggar seni tradisional dari beberapa kabupaten di Sultra dalam ajan festival yang di pusatkan di gedung sanggar sini taman budaya Kota Kendari.
"Ajang festival sanggar seni tradisional ini datang dari tiga kabupaten yakni Kolaka, Konawe Selatan dan Kota Kendari. Dari tim atau pengamat seni budaya akan menilai sangar seni yang terbaik," kata Kasubag TU UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra, Dr. Nony Suhida, MPd, di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan festival seni tradisional dari sangar-sangar tersebut bertujuan untuk meningkatkan potensi kekayaan seni budaya musik tradisional dalam menciptakan kreativitas para pelaku musik di daerah.
Selain itu juga, meningkatkan minat dan kecintaan masyarakat untuk gemar terhadap musik tradisional sebagai kekayaan budaya yang harus dilestarikan dan harus diketahui seluruh generasi muda masyarakat di Sultra dan Indonesia pada umumnya.
Kegiatan festival seni tradisional yang merupakan program pengembangan kebudayaan di UPT MTB, juga masuk dalam program unggulan dan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra Ali Mazi-Lukman Abunawas dalam konsepnya 'Sultra Beriman dan Berbudaya'.
Festival musik tradisional yang dilakukan UPTD Museum dan Taman Budaya, merupakan kegiatan yang sudah rutin setiap tahun dilaksanakan dengan harapan, semuasanggar-sangar seni budaya lokal bisa berkreasi dan berekspresi, dan melahirkan seni dan cerita yang dapat mengangkat harkat dan martabat daerah di kanca regional, nasional bahkan internasional.
"Jadi kegiatan festival ini berlangsung selama tiga hari 12-14 Desember 2022," ujar Nony, seraya berharap agar sangar-sanggar seni tradisional di Sultra disebutkan cukup banyak dan beragam sehingga perlu mendapat sentuhan penganggaran yang memadai agar bisa maju dan berkembang di lingkungan masyarakat.