Kupang (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Klas A Kupang melaporkan bahwa sepuluh orang korban kecelakaan kapal Cantika Express 77 belum ditemukan.
Kepala Kantor SAR kelas A Kupang I Putu Sudayana kepada wartawan di Kupang, Rabu, mengatakan bahwa informasi tersebut dia peroleh dari laporan Kasie Ops SAR Kupang.
“Tadi baru dapat informasi dari Kasie Ops bahwa sementara ada sepuluh penumpang yang belum ditemukan,” kata dia.
Dia mengatakan bahwa sepuluh orang yang belum ditemukan tersebut dilaporkan oleh anggota keluarga korban ke Posko yang dibentuk bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT di Pelabuhan Tenau Kupang.
Tetapi, lanjut dia, pihaknya tidak bisa memberikan angka pasti korban yang hilang, karena data yang didapat berbeda-beda.
Terakhir ada data yang beredar bahwa ada 23 orang yang hilang dan belum ditemukan hingga saat ini. Tetapi, kata Sudayana, pihaknya justru tidak pernah mengeluarkan data tersebut.
Saat ini berdasarkan data terakhir terdapat 18 korban yang ditemukan meninggal dunia akibat kecelakaan kapal tersebut.
Korban terakhir ditemukan oleh tim SAR dari Polair Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.
Sampai pukul 18.00 WITA, kata Sudayana, belum ada lagi informasi soal ditemukannya kembali korban kapal terbakar tersebut.
Jika pada pencarian hari ketiga pada Rabu (26/10) masih nihil, pihaknya akan kembali melakukan proses pencarian pada Kamis (27/10).
Kapal Cepat Cantika Express 77 berlayar dari Kupang- Kabupaten Alor, Senin (24/10) terbakar saat melintas di perairan Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang.
Sesuai manifes, kapal mengangkut 167 penumpang dan 100 kru, namun sampai saat ini tim SAR telah mengevakuasi 329 penumpang, 18 penumpang di antaranya meninggal.
Baca juga: Tim SAR mengevakuasi 320 penumpang kapal terbakar di perairan Pulau Timor NTT
Santunan
Jasa Raharja Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan siap memberikan santunan bagi seluruh penumpang KM Cantika Express 77, kapal yang Senin (24/10) terbakar di wilayah perairan Pulau Timor.
Tim Humas Jasa Raharja Cabang NTT di Kupang, Rabu, menyampaikan pernyataan Kepala Jasa Raharja Cabang NTT Muhammad Hidayat bahwa perusahaan siap memberikan santunan kepada seluruh penumpang kapal tersebut.
Jasa Raharja akan memberikan santunan Rp50 juta untuk ahli waris setiap korban yang meninggal dunia serta jaminan biaya pengobatan maksimal Rp20 juta bagi korban kebakaran kapal yang terluka yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Pemberian santunan akan dilakukan berdasarkan data korban kebakaran kapal dari pemerintah daerah.
Jasa Raharja berkoordinasi dengan instansi terkait lain untuk mendata penumpang kapal yang meninggal dunia serta ahli waris mereka.
Selain itu, Jasa Raharja telah memberikan surat jaminan ke rumah sakit berkenaan dengan penanggungan biaya pengobatan korban kebakaran kapal.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT mencatat kebakaran yang terjadi pada KM Cantika Express 77 pada Senin (24/10) telah menyebabkan 18 orang meninggal dunia.
Pada Rabu sebanyak 320 penumpang kapal itu telah dievakuasi. Penumpang kapal yang terluka ditangani di RSUD Prof Dr W.Z. Johannes Kupang, RSUD SK Lerik, Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, dan Rumah Sakit Leona.
Baca juga: Korban meninggal kapal terbakar di NTT menjadi 17 orang
Baca juga: Kapal ferry cepat terbakar di perairan Pulau Timor NTT
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: SAR laporkan sepuluh korban kapal terbakar di NTT belum ditemukan
Berita Terkait
Kemendagri salurkan bantuan bagi pengungsi Lewotobi di NTT
Senin, 25 November 2024 11:04
Komnas HAM sebut penanganan TPPO di NTT belum maksimal
Rabu, 20 November 2024 5:08
Selasa, BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas kota besar di RI
Selasa, 19 November 2024 9:12
Tim psikologi Polri beri trauma healing untuk anak-anak korban erupsi Gunung Lewotobi
Minggu, 17 November 2024 21:28
Musisi Andre Hehanussa hibur pengungsi korban erupsi gunung Lewotobi Flores Timur
Minggu, 17 November 2024 21:08
201 penerbangan domestik di Bandara Soetta terdampak erupsi Lewotobi NTT
Jumat, 15 November 2024 13:57
Kemenkes tempatkan dokter spesialis Obsgin lulusan luar negeri di wilayah NTT
Selasa, 12 November 2024 10:24
Presiden RI sampaikan duka dan jamin korban erupsi di NTT
Selasa, 5 November 2024 12:27