Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian menggelar pasar murah bersubsidi dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok yang terjangkau oleh masyarakat.
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, di Baubau, Senin, mengatakan, program pasar murah subsidi itu merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemkot Baubau untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan bahan pokok dengan harga terjangkau karena adanya fenomena kenaikan harga khususnya berbagai bahan pokok yang terjadi secara global.
"Dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian dan mengatasi permasalahan ekonomi serta menjaga stabilitas harga barang dan jasa yang terjangkau oleh masyarakat, maka perlu dilaksanakan pengendalian harga bahan kebutuhan pokok masyarakat oleh pemerintah, melalui pasar murah dengan memberikan subsidi sembilan bahan pokok kepada masyarakat," ujar Ahmad Monianse.
Ia menuturkan, program pasar murah itu sedikit berbeda dengan yang sebelumnya, karena selain barang dijual dengan harga distributor, juga kemudian diintervensi harganya oleh pemerintah dengan memberikan subsidi pada setiap pembelian barang yang dijual.
"Untuk itu masyarakat yang berhak hendaknya dapat memanfaatkan pasar murah ini dengan baik, dan berbelanjalah sesuai kebutuhan, jangan berlebihan," ujarnya.
Ahmad Monianse menyatakan, hikmah yang juga dapat dipetik dari pasar murah yakni untuk lebih mempererat hubungan antara pemerintah dengan masyarakat, terlebih pada saat ini dalam suasana Haroana Maludhu (Maulid Nabi) yang bersamaan dengan Haroana Baubau (HUT Kota Baubau) yang dianjurkan untuk membantu antar sesama terutama warga yang kurang mampu.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap saling membantu meringankan beban sesama, menjaga silaturahim dan berlomba-lomba untuk meningkatkan amal ibadah, sehingga dapat meraih nilai ketakwaan di sisi Allah SWT," ucapnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Baubau, La Ode Ali Hasan menambahkan program pasar murah bersubsidi akan digelar di semua kecamatan seluruh daerah itu di mana tahap pertama dilaksanakan di Kecamatan Wolio bertempat di Lapangan Lembah Hijau daerah itu.
Dalam pasar murah tersebut, lanjut Ali Hasan, mekanisme pembelian oleh masyarakat berbeda dari sebelumnya, dimana dalam pasar murah kali ini setiap pembelian dibatasi dan harus didata berdasarkan KTP dan Kartu Keluarga.
"Ini dimaksudkan agar mudah terkontrol karena ini disubsidi oleh pemerintah," pungkas mantan Kepala Bagian Perekonomian Setda Pemkot Baubau ini.
Adapun komoditas yang dijual di pasar murah diantaranya minyak goreng harga pasaran Rp20.000 per liter disubsidi Rp6.000 per liter sehingga jadi Rp14.000 per liter, harga telur ayam pasaran Rp55.000 per rak disubsidi Rp15.000 per rak jadi Rp40.000/rak.
Selanjutnya, bawang merah harga pasaran Rp35.000 disubsidi Rp3.000 per kilogram menjadi Rp32.000, dan harga bawang putih di pasaran sebesar Rp30.000 disubsidi Rp5.000 per kilogram menjadi Rp 25.000/kg.