Kendari (ANTARA) - Sebanyak 100 guru se-Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai dari guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK sederajat mengikuti lomba lagu daerah yang diselenggarakan UPTD Museum dan Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penyelenggaraan lomba lagu daerah tingkat guru se Kota Kendari sebagai program pembangunan kebudayaan UPTD Museum dan Taman Budaya di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra itu berlangsung selama tiga hari (1 - 3 September 2022) di aula pertemuan kantor Museum Provinsi Sultra, Kamis.
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Laudin, S.Sos, M.Hum, saat membuka lomba lagu daerah mengatakan kegiatan yang diselenggarakan dengan melibatkan para guru se kota Kendari tidak lain agar pelestarian lagu daerah tetap terjaga dan terpelihara dengan baik.
Ia mengatakan, dimasa milenial saat ini, anak-anak siswa sudah jarang mengenal lagu daerahnya sendiri. Olehnya itu dengan melibatkan para guru sebagai peserta lomba lagu daerah, nantinya bisa mengaplikasikan kepada murid-muridnya akan pentingnya lagu daerah sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Laudin menyebutkan bahwa, di Sulawesi Tenggara tercatat ada 250 warisan budaya dan sebanyak 24 diantaranya sebagai warisan tak benda yang sudah diakui secara nasional, dan salah satunya adalah seni tarian Lulo. Dan di tahun 2022 ada 5 seni tari daerah, dan 3 seni diantaranya telah diakui yakni Tari Lumense dari Kabupaten Bombana yang sudah tampil pada puncak HUT ke-77 Proklamasi RI 17 Agustus 2022 di Istana Negara.
"Harapan kami agar dewan yuri pada lomba lagu daerah dapat menentukan pemenang dengan seobyektif mungkin," ujar Laudin mewakili Kadis Dikbud Sultra.
Kasubag TU UPTD Museum Taman Budaya Sultra Dr. Nony Suhida menyebutkan, jumlah peserta yang mendaftar pada lomba lagu daerah sebanyak hampir 100 orang guru dan mayoritas dari guru SD, SMP dan TK, sementara dari guru SMU/SMK sederajat hanya belasan orang.
"Jadi lomba lagu daerah pada hari pertama, merupakan babak pengisian dengan masing-masing peserta membawakan satu lagu daerah di Sultra yakni lagu daerah Buton, Tolaki, Muna dan Bombana," ujarnya.
Pada hari ke dua Jumat (2/9), tak ada lomba karena pihak dewan yuri terdiri dari tiga orang (Drs. Max Rhein Takaluman, Lidya Amelia M Lakada, S.S dan Adriana Ramba, SPd) akan menentukan 10 hingga 15 peserta sebagai terbaik. Dan pada hari ketiga Sabtu, (3/9) peserta lomba yang masuk final akan tampil kembali untuk memperebutkan sebagai pemenang.
"Para pemenang I, II dan III selain memperoleh piala dan piagam juga uang pembinaan yang telah disediakan panitia," ujar Nony Suhida didampingi ketua panitia lomba Eny Shinda Koty, S.S, M.Hum.