Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun 2022 menekankan budaya gotong royong dalam mengatasi permasalahan stunting.
“Harganas kali ini menjadi berbeda karena ada unsur gotong royong pentahelix yakni partisipasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media,” kata Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.
Hasto menyatakan bahwa Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap 29 Juni, menjadi semangat baru bagi pihaknya dalam meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia, terutama melalui budaya gotong royong yang menjadi nilai luhur bangsa.
Penerapan gotong royong itu dilakukan dengan menghadirkan 34 kantor perwakilan BKKBN Provinsi ke rumah-rumah keluarga yang berisiko stunting di seluruh Indonesia. Nantinya, Mantan Bupati Kulon Progo itu akan memantau secara langsung dan memberikan arahan pada keluarga yang dikunjungi.
“Pemerintah hadir di tengah rakyat dalam arti di tengah-tengah keluarga yang membutuhkan uluran. Di Harganas tahun ini kita ingin menunjukkan fokus perhatian pada stunting, juga ingin menunjukkan bahwa ada unsur gotong royong,” ucap dia.
BKKBN juga menerapkan gotong royong secara langsung dalam Program Bapak Asuh Anak Stunting. Program tersebut mengukuhkan Kasad Jenderal Dudung Abdurachman sebagai duta bapak asuh anak stunting yang menjadi donatur untuk ratusan anak berisiko stunting.
Selain memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, BKKBN turut menggerakkan produk lokal sebagai solusi makanan bergizi seimbang yang bisa diolah melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di setiap desa.
“Sehingga nanti kalau ada dermawan bapak asuh ini mau membantu makanan kalau perlu dimasak di desa itu sudah ada dapurnya, ada timnya Dashat. Dashat ini dibangun untuk mengaktualisasikan produk lokal tadi,” kata Hasto.
Hasto berharap guna menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, program Bapak Asuh Anak Stunting itu, dapat merealisasikan tema dalam Hari Keluarga Nasional 2022 yang bertajuk “Ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting”.
“BKKBN terus berupaya dengan berbagai cara untuk mencapai target penurunan stunting nasional menjadi 14 persen pada 2024,” ujar dia.
Sementara itu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Satgas Stunting melakukan audiens dengan Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas, guna membahas percepatan percepatan penanganan stunting di daerah itu.
"Tujuan dari audiensi ini untuk membahas, terkait penguatan kelembagaan dan sinkronisasi program kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulawesi Tenggara bersama OPD lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan Stunting," kata Kepala BKKBN Sultra, Drs Asmar, saat audiens di ruang Wagub Sultra, Selasa.
Ia menyebutkan, bahwa angka prevalensi stunting di daerah itu berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) 2021 mencapai 30,02 persen.
"Angka stunting di Sultra masih berada di atas rata-rata nasional, karena angka kasus stunting nasional hanya mencapai 24,4 persen berdasarkan SSGI 2021," katanya.
Menurut dia, jika dilihat dari data per kabupaten kota maka yang tertinggi berada di Buton Selatan sebanyak 45,2 persen, menyusul Buton Tengah 42,7 persen, Buton 33,9 persen, Konawe Kepulauan 32,8 persen, Muna 30,8 persen, Konawe Utara 29,5 persen.
Kemudian Kolaka Utara 29,1 persen, Muna barat 29,0 persen, Konawe Selatan 28,3 persen, Kota Baubau 27,6 persen, Bombana 26,8 persen, Buton Utara 26,8 persen, Kolaka 26,5 persen, Konawe 26,2 persen, 26,0 persen, Kota Kendari 24,0 persen dan Kolaka Timur 23,0 persen.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara sangat respon dan menyambut baik koordinasi yang dilakukan oleh BKKBN Sulawesi Tenggara bersama Tim Satgas Stunting dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting.
"Dan sebagai tindak lanjut pertemuan hari ini, maka dalam Minggu ini juga kita akan mengagendakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk memberi arahan kepada OPD Lintas Sektor Provinsi Sulawesi Tenggara," kata Lukman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harganas 2022 tekankan gotong royong dalam mengatasi kekerdilan