Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), optimistis kalau target pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2022 sebanyak Rp102 miliar bisa tercapai.
“Insya Allah saya optimistis bisa mencapai itu, Karena melihat proyeksi PAD yang masih sangat potensial untuk dikelola, dan hal ini tergantung bagaimana cara kita untuk berinovasi menarik pajak daerah itu,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Konawe, Cici Ita Ristianti, Senin.
Ia mengatakan, keyakinannya itu bukannya tanpa alasan karena sudah ada sumber pendapatan untuk Konawe yang diyakini nilainya bisa signifikan.
"Salah satu penunjang pajak di Konawe yang memberikan kontribusi besar yakni Pajak Penerangan Jalan (PPJ) nonlistrik . Sumber pendapatannya dari lokasi kawasan mega industri di Kecamatan Morosi", katanya.
Bahkan pada Februari lalu, kata Cici, PT OSS baru saja merealisasikan tunggakan PPJ nonlistriknya sebesar Rp61 miliar.
Menurutnya, PPJ nonlistrik ini baru diberlakukan pada tahun lalu, namun sudah memberikan kontribusi PAD yang cukup besar.
“Kalau untuk sektor pajak PPJ nonlistrik itu objeknya khusus tempat usaha yang memiliki sumber tenaga listrik sendiri, seperti sumber daya genset yang berkapasitas besar,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa sumber penarikan pajak daerah tidak hanya monoton di objek pajak tersebut, tetapi sumber penghasilan lainnya yang menjadi potensi andalan baru yakni adanya kegiatan pembangunan irigasi persawahan Bendungan di Ameroro.
“Untuk lebih memaksimalkan perolehan pajak, dalam waktu dekat ini akan melalukan studi banding di beberapa daerah . Di mana daerah tersebut merupakan pusat usaha burung walet dan Pemda setempat sudah memberlakukan penarikan pajak di sektor usaha itu. Daerah tujuan yang dimaksud antara Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Kalimantan,” ujar Cici.