Baubau (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menyebutkan distribusi kebutuhan air bersih untuk kapal-kapal di pelabuhan Murhum daerah itu mencapai kurang lebih 40 ribu ton sebulan.
Direktur Utama PDAM Baubau, Jemmy Hersandy melalui Kepala Seksi Hubungan Langganan Ardi Ambo, di Baubau, Selasa, mengatakan pelayanan kebutuhan air bersih bagi armada laut baik kapal milik Pelni, kapal peti kemas dan kapal antarpulau baik tujuan Taliabo dan Wakatobi terpenuhi.
"Pelayanan kita maksimal selama tidak ada kendala dari sumber (penampungan, red), dan sampai saat ini masih aman terkendali," ujarnya.
Ia mengatakan, pendapatan PDAM dari sektor pasokan air ke kapal bisa diperoleh kurang lebih Rp70 jutaan setiap bulannya.
"Jadi tergantung masuknya kapal, kalau Pelni banyak yang dok maka menurun juga biasa pendapatan," katanya.
Kata dia, melonjaknya pemakaian air bersih bagi kapal biasanya terjadi pada masa Idul Fitri karena tidak sedikit armada tersebut masuk ke daerah itu.
"Ini minimalnya 50-an dan maksimalnya Rp70 juta ke atas, bahkan sempat juga dapat 100 jutaan kalau musim-musim kapal. Hanya kurang pemasukan saja selama pandemi COVID ini," katanya.
Memang, dikatakan, selama kondisi pandemi pendapatan pihaknya mengalami penurunan hingga pernah dititik terendah.
"Tapi kita mau bikin apa, saya kira pandemi ini semua merasakan dampaknya," katanya.
Mengenai sistem pelayanan kebutuhan air bersih ke kapal, kata dia terlayani melalui bak penampungan milik PDAM yang kemudian mengaliri ke pelabuhan dengan menggunakan pompa.
"Di sana kan (pelabuhan, red) ada anggota kita berapa orang yang bertugas dengan sistem giliran, ada yang pelayanan siang, malam, tengah malam, bahkan subuh juga ada," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa selama ini pelayanan air bersih tersebut tidak ada kendala. Pihaknya pun setiap waktu menunggu apabila ada permintaan memasok kebutuhan air bersih bagi kapal-kapal di pelabuhan Murhum.