Perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2024 mencapai Rp44,49 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp26,97 triliun.
"Dengan demikian, berdasarkan hitungan itu mengalami pertumbuhan sebesar 5,78 persen terhadap triwulan I tahun 2023 (y-ony)," kata Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti, saat menyampaikan rilis terkait pertumbuhan ekonomi, ketenagakerjaan dan ketimpangan gender di Kendari, Senin.
Menurut Agnes, dengan pertumbuhan sebesar 5,78 persen, walaupun mengalami kontraksi sebesar 6,97 persen terhadap triwulan IV-2023 (q-to-q) namun masih dalam batas yang wajar.
Terkait masalah ketenagakerjaan, lanjut Agnes, jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 sebanyak 1.400,05 ribu orang, naik 68,69 ribu orang dibanding Februari 2023.
"Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) juga mengalami kenaikan sebesar 2,09 persen poin," ujarnya.
Sementara itu lanjut dia, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada periode yang sama di bulan Februari 2024 sebesar 3,22 persen, turun 0,44 persen poin terhadap Februari 2023 atau turun 0,64 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022.
Khusus menyangkut Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di Sultra di tahun 2023 sebesar 0,491, naik 0,001 poin dibandingkan 2022.
"Jadi kenaikan ketimpangan gender terjadi karena penurunan dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pemberdayaan," tutur Agnes.