Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Senin, mengatakan bila sebelumnya sudah dioperasikan satu unit helikopter carakal H-225M dari TNI Angkatan Udara maka per hari ini ada tambahan empat unit lagi dari BNPB.
"Paling lambat besok siang semua helikopter dan caravan tambahan itu sudah sampai di Makassar," kata dia.
Ia menyatakan, distribusi logistik saat ini hanya memungkinkan untuk menggunakan jalur udara karena sebagian besar wilayah yang terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Luwu masih terisolasi.
Maka dari itu dalam perencanaannya, setiap helikopter akan mengangkut bantuan dan melakukan penerbangan dari Makassar, menuju ke Kota Palopo dan selanjutnya baru bisa disebar ke setiap daerah terdampak di Luwu.
Bahkan, menurut dia, bangku jajar penumpang yang ada di helikopter dibuka supaya bisa memuat banyak bantuan dan memudahkan manuver saat menjangkau daerah tujuan.
"Semua dilakukan berdasarkan perhitungan, sehingga efisien, cepat dan tepat karena medan yang akan dituju adalah perbukitan," ujarnya.
Berdasarkan laporan yang diterima oleh tim Pusdalops BNPB ada sebanyak 54 desa yang berada dalam 12 kecamatan, di Kabupaten Luwu yang menjadi tujuan pengiriman bantuan.
Masing-masing Kecamatan Latimojong, Suli, Suli Barat, Ponrang Selatan, Ponrang, Bupon, Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Belopa dan Kecamatan Belopa Utara yang dilanda banjir disertai tanah longsor pada Jumat (3/5) dini hari.
Pusdalops BNPB mencatat hingga Minggu (5/5) total ada sebanyak 3.479 keluarga yang terdampak dan 155 orang di antaranya harus mengungsi.
Dengan demikian, Abdul berharap, kondisi cuaca dapat bersahabat dengan tidak terjadi hujan atau angin yang berintensitas deras sehingga helikopter bisa mendarat dan semua bantuan logistik bisa diterima oleh warga korban bencana di 12 kecamatan itu.