Kendari (ANTARA) - Wali kota kendari H. Sulkarnain Kadir SE,ME melakukan kunjungan kerja di tempat pembuangan akhir (TPA) Talang Gulo Kota Jambi, Provinsi Jambi yang merupakan salah satu TPA percontohan di Indonesia, Kamis (28/10).
"Pengelolaan sampah di TPA Jambi sangat baik karena bekerja sama dengan negara Jerman," kata Sulkarnain saat dihubungi wartawan.
Sulkarnain berjanji, sepulang dari Jambi akan meningkatkan dan memaksimalkan proses pengelolaan TPA di Kendari.
"Insya Allah kota kendari akan mengikuti jejak pemkot jambi," ujarnya Sulkarnain Kadir.
Pada kesempatan itu, Sulkarnain juga berkesempatan mencoba komptecth, alat pencacah sampah yang sangat efektif untuk mengurangi produksi sampah.
TPA Talang Gulo di Kota Jambi menggunakan sistem sanitary landfill, penggunaan sistem sanitary landfill ini bertujuan agar dampak pencemaran, baik melalui air, tanah, maupun udara bisa lebih ramah lingkungan.
Wali Kota menyebutkan bahwa pengelolaan sampah di Kota Kendari perlu dilakukan peremajaan, karena dengan banyaknya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di sepanjang jalan protokol dapat menggangu estetika kota sehingga, TPS tersebut kedepannya bakal dihilangkan.
"Alhamdulillah di tahun ini kita mengadakan 10 truk sampah di tambah 100 gerobak sampah sebagai supporting sistemnya. Dalam hasil evaluasi dengan beberapa lembaga pendampingan, justru TPS inilah yang membuat suasana di tengah masyarakat tidak sehat,” kata Sulkarnain.
Wali kota juga menyebutkan bahwa dulunya Kota Kendari memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terbaik se Indonesia, namun kini hal itu butuh pengelolaan ke tingkat lanjut sebab jumlah penduduk bertambah 3,1 persen setiap tahunnya.
Disebutkan, perorang di Kota Kendari dapat memproduksi sampah sebesar 0,8 sampah perhari. Dengan sistem pengelolaan sampah kota menggunakan sanitary landfill, sehingga total sampah di Kota Kendari ini 400 ton per hari.
Untuk itu kata dia, pemerintah kota tengah bekerjasama sama dengan salah satu pihak dalam penanganan sampah yang dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik.
Wali Kota juga mengaku, telah bekerjasama sebagai salah satu daerah untuk pilot projects penanganan sampah khususnya plastik di Indonesia. Sehingga pemkot akan merancang program di tahun depan untuk menangkap sampah yang berada di aliran sungai sehingga tidak masuk ke teluk Kendari.