Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi fenomena La Nina di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) yang juga bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi pada akhir tahun 2021.
Kepala Stasiun Klimatologi Konawe Selatan (Konsel) Aris Yunatas melalui telepon selulernya dari Kendari, Kamis, mengatakan potensi bencana hidrometerologi akan terjadi di akhir 2021 karena pada November hingga Desember wilayah itu memasuki musim penghujan, disusul adanya potensi fenomena global itu.
"La Nina itu diprediksi muncul akhir tahun 2021, sehingga berbarengan, artinya awal hujan November-Desember akan disertai dengan fenomena global yaitu La Nina, sehingga ada potensi bencana hidrometeorologi," kata dia.
Fenomena La Nina dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi yang merupakan bencana menahun yang kerap terjadi pada musim hujan seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
"Fenomena La Nina lebih kepada peningkatan curah hujan karena peningkatannya pada masa udara basah yang masuk sehingga meningkatkan pertumbuhan awan konvektif kemudian di wilayah kita itu akan meningkat hujannya," jelas dia.
Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang sering mengalami banjir, dan di daerah daratan harus melakukan langkah-langkah dalam memitigasi berbagai potensi bencana tersebut.
Sinergi semua pihak perlu dilakukan mulai dari hulu dengan informasi kesiapsiagaan. Hal ini penting dilakukan sehingga meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
"Dengan memasuki musim hujan ditambah lagi dengan ada La Nina, kami mengimbau kepada masyarakat Sulawesi Tenggara untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi yang akan terjadi di awal musim hujan karena ada La Nina di sana," demikian Aris.*