Kendari (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara menggandeng Forum Industri Jasa Keuangan setempat meningkatkan inklusi dan literasi keuangan para pelaku UMKM khususnya yang ada di Kabupaten Konawe dan Kolaka Timur melalui Bazar Intermediasi dengan tema Peran dan Inovasi Industri Jasa Keuangan Pulihkan Ekonomi Nasional.
Kepala OJK Sultra Mohammad Fredly Nasution melalui rilisnya yang diterima di Kendari, Senin, mengatakan bazar intermediasi (Business Matching) tahun ini difokuskan pada pemulihan ekonomi daerah setelah merebaknya pandemi COVID-19.
"Kegiatan yang dilaksanakan di Universitas Lakidende Kabupaten Konawe melibatkan pelaku UMKM dari Kabupaten Konawe dan Kolaka Timur. Kurang lebih 270 undangan yang terdiri dari investor bisnis, UMKM dari Kabupaten Konawe dan Kolaka Timur, mahasiswa, pelaku retail, industri perbankan dan non-bank," kata Fredly.
Target inklusi keuangan sebesar 90 persen dan literasi keuangan sebesar 50 persen pada tahun 2024 sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
“OJK menaruh perhatian besar pada upaya peningkatan akses dan literasi keuangan masyarakat di pelosok negeri, berbagai inisiatif telah kami luncurkan dan terus mengembangkan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan," ujar dia.
Ia menuturkan, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLKI) ke-tiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.
Secara khusus di Sulawesi Tenggara, Indeks Literasi Keuangan (ILK) sebesar 36,75 persen dan Indeks Inklusi Keuangan (IIK) mencapai 75,07 persen, di bawah target nasional.
"Kegiatan kolaborasi antara OJK, FKIJK Sultra, dan Universitas Lakidende diharapkan dapat dapat menjadi angin segar bagi pemulihan ekonomi daerah dan nasional dengan membuka dan memberikan peluang kepada anak-anak muda Kabupaten Konawe serta UMKM, sebagai bagian dari pendorong roda ekonomi di daerah," kata Fredly menambahkan.
Rektor Universitas Lakidende Prof. Rostin memberikan apresiasi atas kolaborasi Otoritas Jasa Keuangan, FKIJK dengan Universitas Lakidende yang melibatkan anak-anak muda Sulawesi Tenggara.
Prof. Rostin berharap bazar intermediasi dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan jiwa kewirausahaan/entrepreneurship generasi muda yang nantinya dapat membantu pemerintah dalam pengurangan angka pengangguran.
"Sehingga ke depannya anak-anak muda ini tidak hanya mengharapkan lapangan pekerjaan yang sudah tersedia, namun dapat berkontribusi untuk membuka lapangan kerja baru," katanya.
Pemerintah, OJK, Kementerian/lembaga terkait, Industri Jasa Keuangan dan berbagai pihak lain terus meningkatkan edukasi di masyarakat.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan dialog publik, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, diantaranya Ridhony MH Hutasoit Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sultra menjelaskan peran dan inovasi OJK serta sektor jasa keuangan dalam pemulihan ekonomi.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sulawesi Tenggara Ricky, menjelaskan pengenalan pasar modal dan securities crowdfunding. Kepala Perwakilan PNM Kendari Salim, menjelaskan produk-produk pembiayaan mikro antara lain pembiayaan syariah, Mekaar dan Ulamm.
Selanjutnya, Branch Manager PT Asuransi Jasindo Sultra Lambertus Dwi Setiawan menjelaskan Asuransi Nelayan Mandiri, Kepala Bagian Pemasaran KMK Bank Sultra Andi Amrah Achmad menjelaskan Kredit Usaha Rakyat (KUR).