Buton Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, menggagas konsep Menuju Desa Bebas Tuberculosis (Menebas TBC) dengan mengeluarkan peraturan bupati (perbup).
"Harapannya adalah bagaimana kita bisa melahirkan desa bebas tuberkolosis itu. Nah, konsep yang kami sebut ini namanya Menebas TBC," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Selatan La Ode Budiman, di Buton Selatan, Kamis.
Ia menyampaikan, konsep yang digagas pihaknya itu merupakan inovasi baru dengan melakukan pendekatan dan pemberdayaan masyarakat dan keluarga.
"Artinya ketika ditemukan orang yang pernah positif atau yang kontak aktif, maka kami akan 'kejar' dengan melakukan pendekatan berbasis masyarakat dan keluarga," katanya.
Program bebas TBC itu, kata Budiman, akan dilakukan sosialisasi di tingkat kabupaten dengan bakal melahirkan sebuah perbup yang kemudian itu akan turun ke bawah.
"Kami di tingkat dinas kesehatan sudah membantu tim kerja ini. Kemudian pilot projek ini kami mencoba di dua desa, yakni Desa Katampe, Kecamatan Siompu Barat, dan Desa Burangasi Rumbia, Kecamatan Lapandewa," katanya.
Lebih lanjut, ujar dia, saat ini kegiatan itu telah masuk di tahapan pembentukan kader dengan SK desa membentuk peduli TB. Setelah itu pihaknya akan melakukan pelatihan dan pembinaan terkait masalah TB tersebut.
"Lalu nanti juga di tahap selanjutnya kami akan mencoba melahirkan peraturan desa untuk mengingat insentif dari pada tenaga kader yang sudah dibentuk itu. Dan kalau sudah terbentuk perdes, maka kami akan coba melakukan tracing penemuan kasus secara besar-besaran," katanya.
Mengenai angka kasus TBC di daerah itu, sebut dia, dari 2020 hingga Maret 2021 ini penemuan kasus telah mencapai 101 orang yang positif. Namun, kalau mengacu pada penemuan secara nasional, di dalam 100 ribu penduduk itu akan ada 400 yang positif.
"Kebijakan nasional itu kan melakukan penemuan kasus itu secara pasif. Ketika ada orang yang diduga dengan mengalami keluhan yang diduga itu sebagai gejala TB, maka dia memeriksakan diri ke layanan kesehatan dalam hal ini puskesmas. Dan bila kemudian yang bersangkutan ternyata positif, maka diberikan pengobatan," ujarnya.