Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berhasil masuk peringkat ke 17 se Indonesia penerapan pelayanan berbasis digital berdasarkan survei status literasi digital Indonesia tahun 2020 oleh Katadata Insight Center dengan Kemenkominfo.
"Alhamdulillah kerja keras kita dalam merubah seluruh pelayanan manual menjadi berbasis digital mulai menunjukkan hasil. Kendari masuk dalam 20 besar Kabupaten/Kota dengan Indeks Literasi Digital tertinggi se-Indonesia," kata Wali Kota Kendari, H Sulkarnain Kadir, di Kendari, Jumat.
Berada di peringkat 17 kata dia, Kota Kendari memiliki indeks literasi digital 3,61 sejajar dengan kota-kota besar di Indonesia diantaranya DKI Jakarta, Banten, Bandung, Yogyakarta dan Bali.
Wali kota mengaku, upaya itu merupakan hasil kerja keras semua pihak utamanya seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menghadirkan inovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Secara perlahan seluruh pelayanan yang sebelumnya masih manual kita ganti secara online dan berbasis aplikasi. Mudah-mudahan ini bisa terus kita tingkatkan dan pertahankan untuk kepentingan masyarakat,” kata Sulkarnain.
Wali kota mangatakan, tidak ada lagi pelayanan yang dilakukan di luar sistem yang ada, olehnya semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bisa berinovasi memanfaatkan teknologi dalam mewujudkan pelayanan prima yang transparan dan akuntabel.
“Tidak adalagi pelayanan yang dilakukan di luar sistem, kita harus terus berinovasi manfaatkan teknologi dan informasi untuk mewujudkan pelayanan prima yang transparan dan akuntabel sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat pelayanan yang kita berikan,” katanya.
Terobosan yang dimaksud adalah hadirnya beberapa aplikasi pelayanan publik berbasis digital telah diterapkan oleh pemerintah Kota Kendari seperti, Layanan Integrasi Kendari atau LAIKA, layanan aduan masyarakat melalui Aplikasi layanan Pajak menyapa ( Jakpa ), SiCantik Cloud yakni aplikasi yang memudahkan pelayanan pada pengurusan izin dan usaha dengan sistem teknologi informasi dan pelayanan satu pintu, e- signature, e-SPPD, SimpleSP2D, SIMSETGIS (Sistem Manajemen Informasi Aset Berbasis GIS), SIMPEG (Sistem Informasi Kepegawaian Daerah), SIMPER (Sistem Informasi Persuratan) aplikasi mempermudah proses administrasi persuratan, JARI (Jaga Kendari) , SI TP-PNS, SIMANTAP.
Kepala Dinas Kominfo Kota Kendari Moh Nur Rasak menjelaskan, layanan berbasis digital ini dibuat sebagai bentuk komitmen pemerintah Kota Kendari untuk memberikan pelayanan yang mudah, transparan, akuntabel serta bebas dari suap pungli dan gratifikasi.
“Pemanfaatan teknologi dan informasi dalam memberikan layanan publik tersebut sangat membantu memberikan kemudahan kepada masyarakat sehingga nantinya akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi, investasi, pendapatan dan kesehatan serta sektor lainnya,” ungkapnya.
Kabid Infokom Dinas Kominfo Kota Kendari, Heri Ashak, mengatakan program tersebut sejalan dengan tujuan dari kegiatan Literasi Digital yakni membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait pemanfaatan teknologi baru, serta meningkatkan kecakapan digital masyarakat dalam berinteraksi di ruang digital.
Heri menambahkan, layanan digital yang dibuat pemerintah kota juga dibuat untuk menyampaikan informasi kegiatan pemerintah Kota Kendari, sehingga masyarakat mengetahui kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan publik.
“Apa yang telah diraih saat ini merupakan bentuk dari komitmen Pemerintah Kota Kendari, dalam mewujudkan visinya sebagai Kota Layak Huni yang berbasis Ekologi, Informasi dan Teknologi,” pungkasnya.
Sebelumnya Kementerian Kominfo meluncurkan program Literasi Digital Nasional. Program ini merupakan tindak lanjut percepatan transformasi digital nasional, khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital.