Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara, resmi meluncurkan kawasan pertanian Amohalo di Kecamatan Baruga menjadi kawasan agrowisata.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Kamis, mengatakan lokasi agrowisata pertanian Amohalo yang bisa mencapai 450 hektare.
"Dibanding dengan daerah lain yang punya potensi pertanian tentu ini angka yang masih sedikit. Tapi, kalau skalanya secara perkotaan atau wilayah-wilayah yang disebut kota ini cukup besar angkanya. Makanya, wilayah ini kita jadikan pertanian organik," kata dia.
Menurutnya, meski lahannya masih terbilang kecil, namun setidaknya bisa menampilkan keunggulan yang ada, agar beras yang dihasilkan bisa dikenal oleh kalangan masyarakat dan mampu bersaing dengan jenis beras yang sudah ada di Sulawesi Tenggara.
Selain itu, pemkot juga meluncurkan beras asli kawasan pertanian daerah itu dengan nama Owoha.
"Beras yang kita panen ini bernama Owoha yang kalau dalam bahasa Kendari atau Tolaki adalah beras. Mudah-mudahan nanti ini bisa diterima dan supaya petani tidak khawatir, saya akan perintahkan semua pegawai Pemkot Kendari untuk beli dan makan beras Owaha," jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian Kendari Sitti Ganef menuturkan selain 450 hektare yang akan melakukan kegiatan panen, Kecamatan Baruga juga masih memiliki potensi pertanian yang cukup besar.
"Luas Kecamatan Baruga seluas 49,15 km2 berbentuk bujur sangkar, meliput luas potensi lahan sawah 700 ha, potensi pertanian sayur 33 ha, lahan buah-buahan 215 ha, dan lahan pertanian pangan seperti jangung, dan umbi-umbian sebesar 45 ha," ujar dia.
Meski demikian, Siti mejelaskan bahwa petani di daerah tersebut masih memiliki kendala yang dihadapi yakni bendungan yang rusak berat, padahal merupakan satu-satunya bendungan sumber perairan sawah di daerah itu.
"Bendunganya sudah lama diperbaiki, tapi belum bisa terselesaikan sampai saat ini. Mudah-mudahan segera terselesaikan," kata Sitti menambahkan.