Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara merilis, perekonomian Sultra berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2021 mencapai Rp32,05 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp22,79 triliun atau tumbuh 0,06 persen.
Statistisi Ahli Madya selaku Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sultra, Wa Salima di Kendari, Rabu mengatakan ekonomi Sulawesi Tenggara triwulan I-2021 terhadap triwulan I-2020 tumbuh sebesar 0,06 persen (y-on-y), melambat dibanding capaian triwulan I-2020 yang tumbuh sebesar 4,53 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan sebesar 4,10 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 75,33 persen.
Dengan demikian, lanjut Wa Salima, didampingi Ahmad Luqman (Statistisi Ahli Madya selaku Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Provinsi Sulawesi Tenggara), ekonomi Sulawesi Tenggara triwulan I-2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,97 persen (q-to-q).
Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 17,32 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, disebabkan oleh kontraksi pada seluruh komponen, dengan kontraksi terdalam terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 28,31 persen.
Sementara, dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberikan kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sulawesi Tenggara, sebesar 25,01 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi paling dominan terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 50,68 persen.