Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengakui adanya anak buah kapal (ABK) Indonesia, khususnya awak kapal perikanan berbendera asing, terjebak situasi perbudakan modern di laut.
"Dari waktu ke waktu, awak kapal Indonesia, khususnya awak kapal perikanan, seringkali mengalami berbagai masalah. Mereka terjebak situasi perbudakan modern di laut," katanya dalam webinar "Mempertanyakan Komitmen Multi-Pihak dalam Melindungi ABK Indonesia di Kapal Ikan Asing", di Jakarta, Rabu.
Ida mengungkapkan masalah-masalah yang kerap dihadapi para ABK didominiasi penipuan, penahanan gaji, kerja melebihi batas waktu, hingga kekerasan fisik dan seksual.
Ia mengakui lantaran banyaknya kasus yang menimpa awak kapal Indonesia di kapal perikanan berbendera asing, perlu ada perbaikan tata kelola penempatan awak kapal.
Upaya perbaikan pun, lanjut Ida, terus dilakukan pemerintah, termasuk melalui penyelesaian aturan turunan dari UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) berupa peraturan pemerintah untuk penempatan dan perlindungan awak kapal niaga maupun perikanan yang bekerja di kapal berbendera asing.
"Prosesnya kita tunggu, (saat ini RPP perlindungan awak kapal) masih diajukan di Setneg (Sekretariat Negara)," ujarnya.
Ida mengatakan sejumlah kasus pelanggaran HAM terhadap awak kapal Indonesia banyak terjadi akibat proses atau tahapan awal di dalam negeri dalam keseluruhan rangkaian proses penempatan ABK.
"Beberapa titik yang menimbulkan masalah adalah dalam proses pemberian izin bagi perusahaan yang akan menempatkan awak kapal, lalu proses rekrutmen, pendataan, proses pelatihan dan sertifikasi dan berikutnya proses pengawasan," katanya.
Menurut Ida, evaluasi dan pembenahan mutlak dilakukan pada tahapan-tahapan tersebut agar dampak masalah yang ditimbulkan saat ABK bekerja di atas kapal bisa ditekan secara signifikan.
"Pembenahan ini perlu sinergi kementerian/lembaga guna mewujudkan tata kelola penempatan dan perlindungan awak kapal migran kita dengan lebih baik," pungkas Ida.
Berita Terkait
Menaker wajibkan gubernur mengumumkan UMP paling lambat 21 November 2023
Senin, 13 November 2023 23:34
Menaker Ida Fauziyah ajak perusahaan tambang di Sultra dukung pelatihan di BPVP
Jumat, 17 Februari 2023 5:28
Menaker sebut Kemampuan penggunaan alat berat peluang kerja besar di Sultra
Jumat, 17 Februari 2023 0:02
Menaker Ida Fauziyah motivasi siswa pelatihan BPVP Kota Kendari
Kamis, 16 Februari 2023 23:37
Nickel smelter industry to create new job opportunities: Minister Ida Fauziyah
Kamis, 16 Februari 2023 16:23
Menaker Ida Fauziyah berharap BPVP Kendari tekan pengangguran di Sultra
Kamis, 16 Februari 2023 14:46
Menaker Ida Fauziyah apresiasi pengoperasian pusat pelatihan VDNI dan OSS di Konawe
Rabu, 15 Februari 2023 21:18
Menaker Ida Fauziyah minta kerusuhan pekerja di Morowali Utara diusut tuntas
Senin, 16 Januari 2023 16:47