Adonara, Flores Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Flores Timur mencatat sampai dengan Selasa (6/4) malam jumlah korban bencana banjir bandang serta longsor di Pulau Adonara yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia mencapai 50 orang.
"Sore tadi satu korban ditemukan lagi berjenis kelamin wanita sehingga jumlah korban yang meninggal akibat banjir bandang mencapai 50 orang," kata Bupati Flores Timur Anthon Hadjon kepada wartawan di Waiburak, Adonara Timur Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa.
Ia mengatakan dari data yang terkonfirmasi dari 72 orang yang hilang sudah ada 50 yang ditemukan sehingga saat ini tersisa 22 orang yang masih dalam pencarian dan belum ditemukan.
Anthon mengatakan bahwa pencarian masih terus dilakukan hingga saat ini baik oleh warga yang dibantu oleh personel TNI dan Polri di NTT.
Anthon juga mengatakan bahwa pihaknya juga cukup terkendala dalam hal pencarian karena terkendala dengan alat berat seperti eksavator.
"Kita memang butuh alat berat untuk mencari korban yang hilang, sebab banyak tumpukan di mana-mana akibat banjir bandang itu," tambah dia.
Pihaknya sudah berusaha mendatangkan eksavator sejak hari pertama banjir bandang yakni pada Minggu (4/4) lalu namun karena cuaca tidak bersahabat sehingga tak jadi. Anthon berharap ada bantuan alat berat lain yang dapat membantu penanganann di daerah itu.
Lebih lanjut terkait jumlah pengungsi kata dia saat ini mencapai 200an yang tersebar di desa Nelelamadiken, Waiburak, dan di Ile Boleng.