Jakarta (ANTARA) - Tim Detaseman Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri kembali melakukan penangkapan terhadap tiga orang terduga teroris di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan, ketiganya merupakan perempuan.
"Perkembangan pascabom bunuh diri di Makassar, bertambah tiga tersangka, ketiganya adalah perempuan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Humas Polri, Jakarta, Selasa.
Ramadhan menyebutkan, ketiga perempuan tersebut berinisial MM, M dan MAN. Ketiganya memiliki keterkaitan dengan pasangan suami istri Lukman (L) dan YSF atau Dewi (D), pelaku bom bunuh diri di gerbang depan Gereja Katedral Kota Makassar pada Minggu (28/3).
Terduga MM peran-nya mengetahui persis perencanaan "amaliyah" Lukman dan Dewi dan memberikan motivasi terhadap kedua pasangan suami istri tersebut.
"MM mendapat motivasi 'jihad' dan 'sahid' dari terduga SAS yang sudah ditangkap beberapa hari sebelumnya dan bersama sama sudah ikut pembaiatan," ungkap Ramadhan.
Selanjutnya terduga M merupakan kakak ipar dari SAS yang mengetahui soal kegiatan kajian di Vila Mutiara. Sedangkan terduga MAN, berperan melihat Lukman alias L saat terakhir menggunakan sepeda motor berangkat menuju tempat lokasi rencana bunuh diri, dan juga mengikuti kajian bersama SAS.
Ramadhan mengatakan hingga saat ini sudah ada 7 terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap pascaledakan bom bunuh diri gereja Katedral Makassar.
Sebelumnya, Senin (29/3) Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap 4 orang terduga teroris di Kota Makassar, inisial-nya AS, SAS, MR dan AN atau AA. Keempatnya berperan bersama Lukman dan Dewi, bersama sama mengikuti kajian di Vila Mutiara.
"Jadi untuk pengembangan di Makassar 7 orang dalam proses penyidikan kemudian meninggal 2 orang, total semua sementara 9 orang," tutur Ramadhan.